Mengenal Burung Raja Udang
Raja udang adalah nama umum bagi sejenis burung pemakan ikan dari suku Alcedinidae.
Raja Udang adalah jenis burung berukuran kecil hingga sedang. Raja Udang mudah dibedakan dari jenis burung lainnya karena memiliki kepala yang besar, paruh yang panjang, kokoh dan tajam dengan ujung meruncing serta kaki dan ekor yang pendek. Di seluruh dunia, terdapat kurang lebih 90 spesies burung raja udang. Pusat keragamannya adalah di daerah tropis di Afrika, Asia, dan Australasia.
Burung raja udang memiliki kepala besar, kaki pendek, dan ekor pendek. Burung ini memiliki paruh yang panjang seperti belati. Paruhnya biasanya lebih panjang dan lebih padat pada spesies yang memburu ikan, dan lebih pendek dan lebih lebar pada spesies yang berburu mangsa dari tanah. Paruh terbesar dan paling tidak biasa adalah milik kookaburra berparuh sekop, yang paruhnya digunakan untuk menggali tanah hutan untuk mencari mangsa. Spesies yang berburu mangsa di tanah memiliki kaki yang lebih panjang daripada spesies pemburu ikan. Kebanyakan spesies memiliki empat jari kaki, tiga di antaranya mengarah ke depan.
Sebagian jenis raja-udang hidup tak jauh dari air, baik kolam, danau, maupun sungai. Sebagian jenis lagi hidup di pedalaman hutan. Raja-udang perairan memburu ikan, kodok dan serangga. Bertengger diam-diam di ranting kering atau di bawah lindungan dedaunan dekat air, burung ini dapat tiba-tiba menukik dan menyelam ke air untuk memburu mangsanya. Raja-udang dikaruniai kemampuan untuk mengira-ngira posisi tepat mangsanya di dalam air, melalui bentuk lensa matanya yang mirip telur. Raja-udang hutan kerap berdiam di kegelapan ranting pohon di bawah tajuk. Ia memburu aneka reptil, kodok dan serangga yang tampak di atas tanah atau di semak-semak. Mangsa dibunuh dengan memukul-mukulkannya ke batang pohon atau ke batu, baru dimakan.
Burung berwarna kuning, merah, jingga, dan coklat di seluruh dunia mendapatkan corak warnanya dari pigmen yang tertanam dalam susunan keratin di bulu-bulunya. Namun warna biru pada bulu raja-udang timbul dari pembiasan, sama seperti pemecahan cahaya oleh prisma, ,tetapi yang ini terjadi pada sehelai bulu. Saat diteliti dengan mikroskop, setiap helai bulu raja-udang yang panjang dan lebih halus dari rambut manusia memancarkan eksotisnya gradasi warna-warna biru. Struktur kecil di dalam bulu mengolah cahaya yang datang, lalu memantulkan warna permata nilam ke satu arah dan warma zamrud ke arah yang lain.
Sebagaimana burung jenis kingsfisher alias pemakan ikan lainnya, burung raja udang bukan jenis burung yang cocok untuk dijadikan peliharaan. Tidak sedikit beberapa yang mencoba untuk memelihara raja udang, tetapi berakhir pada kematian. Salah satu faktor kegagalan memelihara burung ini adalah faktor pakan. Raja udang jarang bisa menerima pakan kering. Artinya, jika ingin memeliharanya, Anda harus senantiasa menyediakan pakan berupa hewan-hewan yang biasa ditemui di wilayah perairan seperti udang, katak, ikan, kadal, dan beberapa lainnya.
Demikian informasi mengenai burung raja udang. Semoga bermanfaat!