Dampak Membaca
Setiap orang, pasti memiliki hobi atau kegiatan yang disukai dalam hidupnya. Salah satunya adalah kegiatan membaca.
Membaca tidak hanya menjadi hobi yang disukai, tetapi juga kebutuhan bagi orang-orang menginginkan ilmu pengetahuan. Ini adalah kebiasaan seumur hidup yang tak hanya bernilai positif, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan Anda.
Dilansir dari Healthline, membaca buku bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental Anda, bahkan manfaat tersebut dapat bertahan seumur hidup. Baik mulai saat anak usia dini dan berlanjut hingga usia tua. Berikut beberapa dampak positif bagi kesehatan dari kegiatan membaca.
1. Mengurangi Stres dan Meringankan Gejala Depresi
Sebuah peneliatian berjudul “Stress Management Strategies For Students: The Immediate Effects of Yoga, Humor, and Reading On Stress”, membandingkan efek membaca, yoga, dan humor. Hasilnya, membaca 30 menit menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan perasaan tertekan secara psikologis sama efektifnya dengan yoga dan humor.
Dilansir dari Insider, studi tersebut juga menyimpulkan bahan bacaan “netral” atau bahan yang tidak menimbulkan perasaan emosional yang kuat, bersifat santai, dan menurunkan gairah sistem saraf simpatik yang mengarahkan respons tubuh terhadap situasi stres dan bahaya. Anda dapat memilih novel, cerita pendek, kumpulan puisi, atau buku bergambar.
2. Menjaga Otak Tetap Muda
Membaca buku dapat menjaga otak selama bertahun-tahun, menurut studi terbaru dari Rush University Medical Center yang diterbitkan ke dalam jurnal Prevention. Orang dewasa yang menghabiskan waktu luangnya untuk melakukan aktivitas intelektual seperti membaca, memiliki tingkat penurunan kognitif 32 persen lebih lambat dibandingkan mereka yang tidak membaca buku. "Memaksa otak berpikir membuatnya lebih efisien dengan mengubah struktur otak agar tetap berfungsi baik meskipun ada neuropatologi terkait usia." Demikian penuturan Robert S. Wilson, PhD, profesor neuropsikologi di Rush University Medical Center. Studi terbaru lainnya menemukan orang berusia lanjut yang membaca buku atau memainkan permainan asah mental seperti catur atau teka-teki memiliki risiko dua setengah kali lebih rendah untuk mengembangkan penyakit Alzheimer, seperti dilaporkan ABC News.
3. Memperlambat Proses Penyakit Alzheimer
Bagi pengidap Alzheimer, menjalankan pengobatan yang disarankan oleh dokter menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Namun, di sela-sela pengobatan yang dilakukan, sebaiknya coba mengisi waktu dengan membaca buku. Melansir Caring Everyday, membaca menurunkan risiko protein beta amyloid dalam otak yang meningkatkan risiko Alzheimer.
4. Menggali Kesadaran Lebih Dalam
Saat kita membaca karya sastra, tidak serta merta kita langsung mendapatkan atau mengerti isi dari karangannya tersebut, hal itu dikarenakan penyampaiannya yang berbeda dari penyampaian peristiwa pada umumnya.
Dari hal tersebut kita dapat terdorong untuk berpikir lebih dalam, merenung lebih dalam, menggali kesadaran dan rasa empati lebih dalam, sehingga kita dapat menafsirkan sendiri isi dari karya sastra tersebut dengan pikiran dan perenungan kita, untuk kemudian kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dapat Membantu Mencegah Penurunan Fungsi Kognitif
Berdasarkan study yang dilakukan oleh Rush University Medical Center menyatakan bahwa Seseorang yang menghabiskan waktu mereka untuk melakukan kegiatan kreatif atau intelektual seperti membaca mengalami tingkat penurunan kognitif hingga 32% daripada mereka yang tidak membaca dikemudian harinya. Membaca buku dapat membuat otak bekerja lebih efisien yaitu dengan mengubah struktur neuropathologies yang berkaitan dengan usia.
6. Dapat Meningkatkan Empati Seseorang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh New York University mengatakan bahwa dengan membaca buku dapat meningkatkan kemampuan kita untuk lebih memahami perasaan orang lain. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hubungan yang lebih baik dengan orang-orang disekitar kita.