Terbang Di Udara
Ada banyak hal untuk dicoba dalam hidup seseorang, tetapi terjun payung jelas merupakan salah satunya yang dapat memberi Anda pengalaman terbaik sekaligus menantang.
Saat melayang di udara, seolah-olah Anda benar-benar terbang, dan Anda bisa menikmati banyak keindahan yang tidak bisa dilihat di darat.
Sebagai olahraga ekstrim, terjun payung memiliki persyaratan dan kondisi fisik yang sangat ketat bagi para penerjun payung. Misalnya, orang di bawah umur atau memiliki penyakit tidak bisa terjun payung. Hari ini kita akan belajar tentang persyaratan fisik dan kondisi terjun payung.
1. Persyaratan fisik untuk skydivers
Ketinggian skydiver tidak boleh lebih dari 2 meter dan tidak kurang dari 1,1 meter. Penderita penyakit jantung hipertensi sebaiknya menghindari aktivitas skydiving, sedangkan wanita dan ibu hamil tidak boleh melakukan skydive.
2. Terjun payung membutuhkan pengalaman
Terjun payung perlu dilakukan di tempat profesional, penerjun payung harus memiliki pengalaman yang cukup, dan terjun payung harus memiliki peralatan profesional, jika Anda tidak memiliki pengalaman, silakan pilih untuk melompat dengan pelatih untuk memastikan keselamatan pribadi, dan umumnya perlu membeli asuransi sebelum terjun payung.
3. Latihan sebelum terjun payung
Sebelum terjun payung, Anda juga perlu mengikuti instruktur untuk melakukan ground training, seperti pembelajaran teori terjun payung dan pelatihan aksi terjun payung. Sebaiknya siswa memiliki waktu untuk mencerna dan memahami isi dari terjun payung.
Terjun payung sementara akan sangat meningkatkan rasa takut mereka dan terjun payung tanpa rasa percaya diri.
4. Konstruksi psikologis
Bagi pendatang baru, rasa takut akan meningkat secara bertahap dengan peningkatan keterampilan terjun payung, kepercayaan diri akan meningkat secara bertahap, secara bertahap mengatasi rasa takut, semakin banyak yang dapat merasakan kegembiraan terjun payung, dan secara bertahap mulai menikmati terjun payung.
Sebagian besar ketakutan terjun payung berasal dari hal yang tidak diketahui, ketakutan hanya memberitahu kita untuk berhati-hati karena kita mengalami hal yang tidak diketahui.
Sahabat yang menyukai olahraga ekstrim, diperkirakan selain terjun payung juga ada bungee jumping. Manakah dari dua proyek ini yang lebih seru dan menakutkan? Faktanya, skydiving dan bungee jumping sangat berbeda. Mari kita lihat mereka bersama.
1. Pengalaman fisik
Perbedaan terbesar antara skydiving dan bungee jumping adalah ketinggian gerakan. Satu terjadi di ketinggian lebih dari 4.000 meter, dan yang lainnya berhenti di ketinggian 100 meter. Meski sama-sama melakukan terjun bebas, karena pengalaman bungee jumpingnya singkat, pengalaman indrawi utama yang diberikannya lebih berupa rasa tidak berbobot.
2. Tingkat penglihatan
Orang-orang berdiri di ketinggian yang berbeda dan melihat pemandangan yang sangat berbeda. Melihat dunia dari sudut lain akan membuat perbedaan.
Ketinggian titik bungee jumping hanya 200-300 meter, dan ketinggiannya dibatasi. Ini pada dasarnya adalah aktivitas pengalaman berbasis darat. Oleh karena itu, bungee jumping dan skydiving bukanlah olahraga pada level yang sama.
3. Tingkat Spiritual
Bungee jumping membutuhkan keberanian, sedangkan terjun payung membutuhkan keberanian yang luar biasa. Bungee jumping terikat pada setidaknya satu tali, sedangkan skydiving adalah lompat langsung.
Terlepas dari kenyataan bahwa skydiving lebih aman daripada bungee jumping, dibutuhkan banyak keberanian untuk melompat keluar dari pesawat.
Mengapa semakin banyak orang yang ingin mencoba terjun payung?
Tidak hanya untuk memuaskan kesegaran yang belum pernah dialami sebelumnya, tetapi juga untuk mencerminkan kualitas spiritual para penantang skydiving untuk menantang yang tidak diketahui, menaklukkan bahaya, dan melampaui diri mereka sendiri.