Fakta Hujan Meteor
Fenomena hujan meteor memang bukan hal yang aneh lagi, karena sering terjadi di bumi dan terlihat sangat indah.
Meteor shower atau hujan meteor adalah fenomena astronomi yang langka, dimana sebuah serpihan dari ledakan benda langit (meteoroid) memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Pada umumnya, hujan meteor terjadi ketika bumi melintas di dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya. Berikut ini fakta unik hujan meteor:
Waktu Kejatuhan Komet
Astronom, Brian Marsden mengkalkulasi Comet Swift-Tuttle akan berada sangat dekat dengan bumi di masa depan. Tepatnya pada tahun 3034, jarak komet tersebut hanya sekitar satu juta mil dengan bumi. Namun, belum diadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Orang Beruntung Bisa Melihat Hujan Meteor
Orang-orang yang melihat hujan meteor dari belahan bumi utara berada dalam posisi terbaik untuk menyaksikan pertunjukan terbaik. Musim terbaik untuk melihat hujan meteor adalah Musim Panas dan waktu terbaik adalah pada jam-jam sebelum fajar. Cahaya bulan yang terang dapat menenggelamkan semua kecuali meteor yang paling terang. Beberapa penampilan terbaik dari hujan meteor yang terjadi sekali atau dua kali seumur hidup.
Meteorit Terbesar
Meteorit terbesar yang terletak di Amerika Serikat itu terjadi pada tahun 1948 ketika saksi melihat bola api raksasa di sore hari yang diklaim beberapa orang lebih terang dari Matahari. Ditemukan di ladang gandum di Nebraska selatan yang terkubur sedalam 10 kaki di dalam tanah. Beratnya 2.360 pon.
Meteorid ada berbagai jenis ukuran, mulai dari yang kecil hingga yang besar
Meteorid yang mengelilingi matahari di ruang angkasa terbentuk dari pecahan-pecahan planet. Karena itulah ukuran meteorid sangat beraneka ragam. Ada meteorid yang berukuran sangat kecil, yakni 2 mm atau micrometeorite. Namun ada juga meteorid yang berukuran sangat besar, atau sering disebut sebagai asteroid. Sebuah asteroid biasanya memiliki ukuran diameter lebih dari 10 meter.
Hujan Puing
Sesuai rotasi bumi, sisi komet yang menghadap ke arah matahari cenderung lebih banyak hujan puing. Hujan meteor perseid jatuh secara acak dan umumnya terlihat saat mendung atau hujan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan di musim lainnya.
Walaupun sering terjadi, hujan meteor tidaklah berbahaya
Hujan meteor yang terlihat di bumi, kadang hanya terlihat satu dan kadang terlihat banyak. Tapi jangan khawatir, karena hujan meteor ini tidak berbahaya. Ketika memasuki atmosfir bumi, meteor akan terbakar hingga suhu 1.650 derajat celcius. Tingginya suhu ini menyebabkan meteor sudah habis terbakar sebelum menyentuh permukaan bumi. Tapi memang terkadang ada meteor yang berukuran besar sehingga tidak terbakar habis, sehingga jatuh ke permukaan bumi. Namun peristiwa ini sangat jarang terjadi.
Meteorid ada berbagai jenis ukuran, mulai dari yang kecil hingga yang besar
Meteorid yang mengelilingi matahari di ruang angkasa terbentuk dari pecahan-pecahan planet. Karena itulah ukuran meteorid sangat beraneka ragam. Ada meteorid yang berukuran sangat kecil, yakni 2 mm atau micrometeorite. Namun ada juga meteorid yang berukuran sangat besar, atau sering disebut sebagai asteroid. Sebuah asteroid biasanya memiliki ukuran diameter lebih dari 10 meter.
Hujan Puing
Sesuai rotasi bumi, sisi komet yang menghadap ke arah matahari cenderung lebih banyak hujan puing. Hujan meteor perseid jatuh secara acak dan umumnya terlihat saat mendung atau hujan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan di musim lainnya.
60 Meteorit Per Menit, Turun Setiap Tahun di bulan Agustus
Ada beberapa hujan meteor periodik yang dicari oleh para astronom dan pengamat amatir setiap tahun, misalnya hujan meteor Perseid dengan lebih dari 60 meteor per menit dan banyak ditonton setiap tahun pada bulan Agustus. Catatan paling awal yang diketahui tentang hujan meteor Perseids ditemukan dalam sejarah Cina dari tahun 36 M. Hal ini terkait dengan komet Swift Tuttle yang membutuhkan 133 tahun untuk mengorbit Matahari.
Demikianlah informasi mengenai fakta unik hujan meteor. Semoga bermanfaat!