Croissant
Salah satu jenis pastry yang paling disukai orang Indonesia atau bahkan dunia adalah croissant. Croissant atau yang biasa disebut roti sabit ini terbuat dari tepung terigu, mentega, dan juga ragi.
Croissant memiliki karakteristik teksturnya yang belapis karena teknik melipat adonannya yang berkali kali dan diakhiri dengan sapuan mentega hair. Tekstur yang renyah dillambdan lembut di dalam memnat siapa saja jatuh cinta pada gigitan pertamanya. Nah, buat teman kuliner yang sudah ngiler dan lembut di dalam menu pada kafe atau coffee shop. Selain itu, croissant juga sering diinovasikan dengan berbagai macam topping, dari teksturnya yang berlapis karena teknik melipat adonannya yang berkali-kali dan diakhiri dengan sapuan mentega hair. Tekstur yang renyah dillambdan lembut di dalam memnat siapa saja jatuh cinta pada umumnya, hanya saja mengganti rotinya dengan croissant.
Meski populer sebagai hidangan khas Prancis, croissant sebenarnya berasal dari Austria. Pada tahun 1830-an, seorang pengusaha roti dari Austria bernama August Zang membuka toko di Paris dan menjual roti khas negaranya yang bernama kipferl.
Roti ini rupanya sangat populer dan masyarakat mulai mencoba membuat kipferl versi mereka sendiri. Resep kipferl di Prancis ini kemudian berevolusi hingga menjadi croissant yang dikenal saat ini.
Meski awal mulanya dari Austria, banyak ahli sejarah yang tetap mengatakan bahwa Croissant adalah hasil inovasi orang Prancis, karena menggunakan adonan yang sedikit berbeda, yaitu puff pastry.
Croissant pun menjadi salah satu makanan favorit orang Prancis dan dalam hitungan tahun telah menjadi santapan wajib warga Paris saat sarapan. Lebih dari seratus tahun kemudian, Croissant hadir dalam berbagai bentuk dan jenis, mulai dari yang biasa dibeli di toko roti hingga adonan Croissant beku yang dijual di supermarket.
Resep Croissant
· Ambil butter/mentega dari bahan pelapis. Pipihkan/gilas jadi setebal 1~2 cm berbentuk kotak. Bungkus dengan plastik dan masukkan dalam kulkas hingga memadat. Sisihkan.
· Dalam wadah, campur semua bahan kering yaitu tepung, ragi, garam, dan gula. Aduk rata.
· Tuangkan air dingin sedikit demi sedikit sembari uleni menggunakan tangan.
· Masukkan mentega. Uleni di atas meja kerja selama 10 menit hingga adonan kalis. Masukkan adonan dalam wadah dan tutup menggunakan plastik wrap. Diamkan hingga adonan mengembang 2 kali lipat.
· Keluarkan adonan dan pipihkan menggunakan rolling pin/alat penggilas jadi bentuk persegi panjang.
· Taruh mentega (yang telah disimpan dalam kulkas di atas) di tengah adonan dan lipat seperti amplop.
· Giling adonan memanjang lalu lipat jadi 3 bagian.
· Ulangi langkah di atas sebanyak 3 kali agar adonan jadi terlihat berlapis-lapis.
· Bungkus adonan dalam plastik lalu simpan dalam kulkas selama 25 menit.
· Keluarkan dari kulkas lalu bagi adonan jadi 2. Pipihkan/gilas adonan jadi tipis-tipis, lalu cetak dan potong bentuk segitiga.
· Ambil adonan bentuk segitiga. Gulung bagian dasar segitiga menuju ke atas (puncak segitiga). Lakukan hingga semua adonan habis.
· Susun dan beri jarak croissant dalam loyang yang telah dialasi kertas roti. Diamkan selama 25 menit dalam suhu ruang hingga ukuran croissant jadi 2 kali lipatnya. Oles permukaannya dengan bahan olesan.
· Panggang selama 25 menit dengan suhu 180°C hingga matang. Keluarkan dari oven.
Jika Anda menyukainya, cobalah membuatnya sendiri, semoga Anda menyukai artikel ini!