Berbagai Rasa Macaron
Macaron sebenarnya terbuat dari dua potong marzipan dengan berbagai isian. Diameter macaron adalah sekitar 4cm. Saat ini, macarons terbuat dari putih telur, gula, dan tepung almond. Macaroon yang baik harus ada retakan, kerak tipis dan renyah, kelembaban padat dan lembut, dan ketebalan ideal untuk rasa terbaik.
Macaron yang benar-benar lezat harus renyah di luar, sedikit lengket, dan lembab di tengah, dan kerak harus menyatu sempurna dengan isian saat Anda menggigitnya.
Dan isinya dapat menyeimbangkan manisnya kerak, dan memiliki tingkat kelembutan dan kekerasan yang tepat, sehingga tidak terlalu lunak, dan tidak terlalu sulit untuk menyebabkan tekstur delaminasi saat di makan.
Kebanyakan macaron menggunakan mentega atau cokelat sebagai bahan dasar isian dan dibumbui dengan kacang, buah, krim ringan, dll. Oleh karena itu, macaron harus disimpan dalam lemari es dan dibiarkan hangat pada suhu kamar sebelum disajikan. Tetapi ketika suhu ruangan lebih tinggi, itu akan segera lunak, bahkan meleleh, dan menjadi pucat.
Macaron yang didinginkan tidak boleh terlalu lama, karena kulkas dengan kelembaban ruangan dingin akan lebih tinggi dari kelembaban dalam ruangan.
Umumnya dalam waktu dua atau tiga har, disarankan untuk Anda sesegera mungkin menghabiskannya. Jika tidak, kualitas rasa dari macaron akan sangat berkurang. Macaron dapat disimpan selama 5-7 hari pada suhu kamar, 15 hari dalam keadaan didinginkan, dan 1 bulan dalam keadaan beku
Tiga merek utama French macarons, adalah Pasquier Passenger, LADUREE LADUREE, dan Pierre Herme.
French macarons memiliki rasa cokelat bermutu tinggi, manis dan tidak berminyak, renyah di luar, halus, lembut, dan manis.
Proses produksinya halus dan rumit, ditambah dengan isian yang indah, rasanya renyah.
Karena proses produksi macaron tidak dapat dicampur dengan air, sehingga berbagai warna-warni juga dicelup dengan pasta warna yang dapat dimakan, dan tidak dapat menggunakan jus buah atau memilih selai dan pewarnaan lainnya.
Saat ini, dalam produksi pangan, penggunaan pigmen alami hanya menyumbang beberapa ribu, terutama karena warna pigmen alami tidak stabil.
Pigmen alami mudah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti cahaya, suhu, oksidasi, pH, dan aditif lainnya dalam penggunaan proses memudar, perubahan warna, dan perubahan lainnya, dan mempengaruhi efek pewarnaannya, sehingga secara serius membatasi proses pigmen alami, bukan pigmen sintetis.