Mengenal Astrofotografi
Astrofotografi merupakan cabang dari ilmu fotografi yang objek fotonya berkaitan dengan benda luar angkasa.
Orang yang pertama kali berhasil mencitrakan obyek-obyek luar angkasa adalah Louis Jacques Mande Daguerre pada abad ke 18, foto yang paling pertama dari sebuah objek astronomi adalah bulan, dan foto itu diambil pada tahun 1839.
Contoh-contoh astrofotografi yaitu foto bulan, matahari, bintang, planet, galaksi, nebula, open cluster/globular cluster, dan sebagainya. Astrofotografi bertujuan untuk memotret benda-benda langit, dan untuk memotretnya diperlukan teknik-teknik tertentu.
Astrofotografi didefinisikan sebagai jenis khusus dari fotografi yang digunakan untuk merekam gambar objek astronomi (seperti bulan, planet dan nebula) dan area luas dari langit malam hari.
Bentuk fotografi ini telah membawakan revolusi pada bidang penelitian astronomi profesional karena memungkinkan ilmuwan untuk merekam jutaan bintang baru dan nebula yang sebelumnya tidak terlihat oleh mata manusia.
Astrophotography langsung memiliki peran awal dalam survei langit dan klasifikasi bintang tapi seiring ketika itu telah memberikan cara untuk peralatan yang semakin canggih dan teknik yang dirancang untuk anggota tertentu penelitian ilmiah, dengan film (dan kemudian astronomi kamera CCD) diproduksi menjadi hanya salah satu dari banyak bangun sensor.
Pada astrofotografi, penggunaan kamera DSLR lebih unggul dibanding kamera handphone karena pada kamera DSLR fitur mode manualnya lebih lengkap sehingga kita dapat menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Akan tetapi jika tidak ada kamera DSLR, kamera HP juga dapat digunakan dengan syarat kamera bisa diatur ke mode manual. Kekurangan astrofotografi dengan menggunakan handphone adalah keterbatasan dalam menangkap objek. Kamera HP hanya dapat menangkap objek yang bersinar terang, berukuran besar, dan dapat dilihat oleh mata kita saja. Kamera HP juga menghasilkan foto dengan noise yang lebih banyak ketimbang menggunakan kamera DSLR.
semoga artikel ini bermanfaat!