Fakta Gajah
Gajah adalah salah satu hewan terbesar di dunia. Tinggi, berat, agung, dan bertelinga besar, hewan-hewan ini membawa gading yang mengesankan dan sangat sulit bagi kita untuk tidak memperhatikannya. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya di mana gajah tinggal?
Pelajari lebih banyak tentang mamalia yang luar biasa ini, persebarannya, apa yang mereka makan, dan alasan utama yang mendorong mereka menuju kepunahan. Teruslah membaca bersama kami di sini.
Inilah beberapa fakta gajah yang menakjubkan:
Gajah adalah mamalia dari ordo taksonomi Proboscidea dan famili Elephantidae.
Nenek moyang prasejarah utama gajah adalah mamut raksasa.
Gajah memiliki harapan hidup 70 tahun, meskipun ada catatan beberapa gajah hidup hingga usia 90 tahun.
Gajah adalah salah satu dari 10 hewan terbesar di dunia.
Gajah adalah hewan darat terbesar di planet ini.
Belalai gajah tidak hanya berguna untuk bernafas, tetapi juga untuk mengumpulkan air, membantu mengambil benda, dan membantu mereka membedakan berbagai tekstur.
Gajah tidak bisa melompat.
Gajah memiliki ingatan jangka panjang yang luar biasa.
Di mana gajah Afrika tinggal?
Ada dua spesies gajah Afrika: gajah semak Afrika (Loxodonta africana) dan gajah hutan Afrika (Loxodonta cyclotis). Meski sama-sama tinggal di Afrika, mereka tersebar di wilayah yang berbeda.
Gajah semak Afrika: Gajah ini dapat mencapai tinggi hingga 4 meter dan berat hingga 6 ton. Gajah semak Afrika mendiami daerah gurun yang meliputi benua Afrika, seperti wilayah sub-Sahara.
Gajah hutan Afrika: Gajah ini lebih kecil dari gajah semak Afrika. Gajah hutan Afrika hanya memiliki tinggi 4 meter dan berat sekitar 5 ton. Mereka tinggal di daerah hutan dan rimba yang lembab. Daerah-daerah tersebut meliputi Kamerun, Gabon, Kongo, Guinea dan negara-negara dalam zona Afrika tengah.
Di mana gajah Asia tinggal?
Spesies ini memiliki tinggi hingga 3 meter dengan berat hingga 5 ton. Mereka dianggap sebagai hewan yang sangat damai dan ramah. Selain itu, mereka dianggap sebagai hewan yang sangat suci di India.
Gajah Asia tersebar di beberapa negara di benua yang relevan, seperti Sri Lanka dan Sumatra: oleh karena itu diberi nama demikian. Mereka juga tersebar di Nepal, India, Indochina, Kalimantan, dan Thailand. Mereka lebih suka tinggal di daerah yang tertutup hutan tropis, di mana lebih mudah bagi mereka untuk menyamarkan diri di dalam vegetasi di sekitarnya.
Di mana gajah laut hidup?
Meskipun dikenal sebagai gajah laut, kenyataannya spesies laut ini tidak memiliki hubungan apa pun dengan mamalia darat yang disebutkan di atas. Genus Mirounga mencakup dua spesies: gajah laut utara (Mirounga angustirostris) dan gajah laut selatan (Mirounga leonina).
Gajah laut pertama kali menghuni daerah yang lebih dingin di Amerika Utara, khususnya perairan Alaska di sekitarnya. Namun gajah laut selatan tersebar di antara pantai Patagonia, yang meliputi Australia, Maladewa, dan Argentina.
Spesies ini telah dijuluki dengan nama “gajah” karena penampilannya. Mereka, seperti gajah, memiliki kulit abu-abu tebal dan beratnya bisa mencapai satu ton. Karena ukurannya yang besar, gajah laut memiliki sedikit pemangsa, tetapi terkadang betina dan bayinya menjadi korban hiu.
Seperti hewan air laut lainnya, gajah laut menghabiskan sebagian besar hidup mereka di air. Namun selama musim kawin, mereka lebih suka pindah ke pantai, di mana mereka dapat kawin dan merawat anak-anaknya.
Mengapa gajah terancam punah?
Banyak orang sering bingung melihat bagaimana mungkin hewan sebesar itu bisa terancam punah. Kenyataannya gajah terancam punah akibat ulah manusia, karena salah satu ancaman utama terhadap gajah adalah perburuan liar.
Selama berabad-abad, gading (yang membentuk taring gajah) telah dianggap sebagai bahan yang sangat berharga. Oleh karena itu, para pemburu liar bertanggung jawab atas pembunuhan gajah, karena mereka membunuh hewan-hewan ini demi keuntungan.
Perburuan yang tidak etis juga datang dalam bentuk rekreasional; di mana satu-satunya tujuan adalah berburu gajah untuk bersenang-senang atau sebagai olahraga. Praktik-praktik semacam itu berdampak besar pada eksistensi gajah, hingga sekarang hanya tersisa kurang dari setengah juta ekor gajah di dunia.
Meskipun ada suaka yang dibuat khusus untuk melindungi mamalia ini, kurangnya empati dalam menjaga keselamatan gajah bertanggung jawab atas pengurangan jumlah mereka. Selain perburuan liar, kita bisa memasukkan perusakan habitatnya. Akibat perusakan ini, kita (manusia) memaksa gajah untuk bermigrasi tanpa naluri. Ini adalah proses di mana tidak semua anggota kawanan bertahan hidup, karena makanan dan air menjadi langka.
Mari kita selamatkan gajah!