Kamu Harus Tahu Ini
Orang terkadang condong ingin cepat menghilangkan bau mulut, segala cara ditempuh termasuk makan permen yang dipercaya bisa hilangkan bau mulut secara instan. Tapi jika kamu sering makan permen, banyak sekali efek buruk yang akan ditimbulkannya.
SIAPA pun pasti kenal apa itu permen, termasuk buah hati Anda. Menurut jenisnya, ada begitu banyak ragam permen. Sebut saja permen karet, permen jeli, permen empuk, permen kristal, dan masih banyak lainnya. Ada juga permen cokelat atau permen karamel yang berbahan dasar gula yang mengalami pemanasan hingga berubah warna jadi kuning kecokelatan.
Tapi permen punya efek samping jika terlalu banyak dimakan, terutama bagi anak. Karena permen jadi favorit anak-anak
Rasanya yang manis dengan bentuk dan warna menarik membuat makanan ini tak pernah bisa jauh dari anak. Tak sedikit orang tua memberi permen untuk menyenangkan buah hatinya. Namun, kebiasaan makan permen juga sudah terkenal dengan berbagai gangguan kesehatan.
Permen yang berlebihan dikaitkan dengan kerusakan gigi pada anak. Makan permen terlalu banyak menyebabkan perkembangan gigi berlubang. Gula memainkan peran besar dalam proses ini karena bakteri yang menyebabkan gigi berlubang memakan gula.
Evolving Wellness mencatat bahwa makan banyak permen juga berperan dalam pendarahan gusi dan kehilangan gigi karena gula memungkinkan bakteri merusak gigi dan gusi di sekitarnya. Kondisi ini pastinya tak baik untuk perkembangan anak. Selain itu, banyak makan permen juga bisa memberi efek negatif lainnya.
Permen yang umumnya memiliki kadar gula tinggi bila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini tertulis dalam sebuah laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Progress in Cardiovascular Diseases tahun 2015.
Kandungan gula yang tinggi dalam permen, begitu pula dengan camilan manis lainnya, dapat memicu beberapa faktor risiko penyakit jantung, tiga di antaranya adalah obesitas, inflamasi atau peradangan, dan meningkatkan kadar gula darah.
Menurut sebuah laporan berjudul "Obesity as a Major Risk Factor for Cancer" dalam Journal of Obesity tahun 2013 menyebut bahwa pola makan tinggi gula, dan permen termasuk di antaranya, bisa menyebabkan obesitas, yang mana ini meningkatkan risiko kanker.
Juga, ada penelitian yang menemukan kalau pola makan tinggi gula meningkatkan inflamasi dalam tubuh dan mungkin menyebabkan resistansi insulin, yang mana kedua kondisi ini meningkatkan risiko kanker, mengutip Healthline.
Jika permen dikonsumsi saat senggang setelah anak sarapan atau makan siang tentu tidak jadi masalah karena kebutuhan zat gizinya telah terpenuhi saat makan tadi. Sayangnya, permen sering dikonsumsi mendekati waktu makan hingga akan mengganggu selera makan anak. Gula yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga mengurangi selera makan anak.
Jadi, berhentilah makan terlalu banyak permen! Permen dapat merusak tubuh Anda! Terima kasih sudah membaca.