Tidak Ada Penguin Di Arktik
Penguin merupakan hewan yang hanya dapat ditemukan di Antartika. Namun, ternyata penguin juga hidup di luar Antartika.
Penguin memiliki 18 spesies dari keberadaannya saat ini, selain penguin adelie dan penguin emperor, serta 16 spesies lainnya berada di luar kutub selatan.
Penguin raja tidak hanya ditemukan di Antartika, namun juga di Samudra Hindia dan Samudra Atlantik.
Penguin magelan tinggal di laut tropis daerah Amerika Selatan dan Afrika, yang diketahui memiliki cuaca yang panas, serta memiliki populasi penguin yang besar.
Maka oleh itu, penguin tidak hanya hidup di Antartika, serta tidak semua jenis penguin dapat hidup di daerah yang dingin.
Namun, tidak ada penguin yang hidup kutub utara. Mengapa tidak ada persebaran penguin di kutub utara? Apakah persebaran penguin dipengaruhi oleh kondisi alam disana?
Penguin merupakan unggas air purba yang masih ada sampai saat ini, dan karena penguin memiliki morfologi dan genetik yang berbeda dengan burung lainnya, maka penguin pun memiliki ordo nya sendiri yaitu Sphenisciformes.
Mengenai asal usul ordo penguin, fosil pertama penguin yaitu fosil penguin waimanu yang ditemukan di Selandia Baru berjarak sekitar 2000 kilometer dari Antartika.
Menurut analisa paleontologi, fosil penguin yang ditemukan tersebut berusia 62 juta tahun. Berdasarkan pemugaran fosil, penguin tersebut memiliki panjang tubuh sekitar 1.3 meter.
Setelah penemuan fosil tersebut, para paleontologi mulai menemukan banyak fosil penguin di Peru dan benua Antartika, dan menurut penelitian tersebut, penguin telah muncul sekitar 42 juta tahun yang lalu.
Fosil penguin berparuh pedang yang ditemukan di Antartika merupakan fosil penguin terbesar untuk saat ini.
Para peneliti menyimpulkan bahwa jenis penguin tertua berasal dari daerah disekitar Antartika.
Namun, setelah 10 juta tahun yang lalu, penguin-penguin purba tersebut berpindah ke belahan bumi bagian selatan.
Selain itu, berdasarkan morfologi dari fosil penguin purba, sayap penguin mengalami penurunan, hal ini yang menyebabkan penguin tidak bisa terbang.
Secara umum, spesies penguin tidak ada mengalami perkembangan ataupun perubahan besar, kecuali perbedaan ukuran tubuh.
Dan untuk populasi penguin, penguin telah hidup di bagian selatan bumi sejak 10 juta tahun yang lalu, beberapa spesies yang berhabitat di Antartika dan spesies lainnya berenang dan berhabitat di garis pantai di sekitar kutub selatan. Hal ini menyebabkan keberadaan 18 spesies penguin yang berbeda. Dan dikarenakan penguin tidak bisa terbang, mereka hanya bisa berenang, sehingga penguin selalu berada di kutub utara dan tidak pernah bermigrasi jauh ke bagian belahan bumi selatan.
Selain itu, orang-orang pasti pernah mendengar tentang penguin arktik atau penguin kutub utara, sehingga banyak orang percaya bahwa penguin juga terdapat di kutub utara.
Penguin arktik tersebut yaitu Great Auk, yang merupakan jenis burung laut yang sudah punah. Memiliki nama ilmiah pinguinus impennis, karena great auk terlihat seperti penguin, namun tidak memiliki kaitan sama sekali dengan penguin. Keduanya memiliki tubuh yang berwarna hitam dan putih, serta kedua jenis burung ini juga dapat berjalan tegak dan tidak bisa terbang.
Berikut alasan mengapa kedua jenis burung ini terlihat mirip, yaitu :
1. Great Auk berhabitat di kutub utara, dimana tempat tersebut memiliki iklim yang sama seperti kutub selatan yang merupakan tempat asal penguin.
2. Kedua jenis burung ini merupakan burung yang tidak bisa terbang, dan merupakan perenang yang handal.
3. Kedua jenis burung ini sama-sama hidup bergantung pada kehidupan laut dan mencari makan di lautan.
Dari persamaan di atas, kedua jenis hewan ini berkembang secara berbeda, namun berakhir dengan memiliki tampilan fisik mirip.
Jadi, sebenarnya tidak ada penguin di kutub utara ataupun di belahan bumi selatan.