Tanduk Rusa
Rusa sika merupakan rusa yang memiliki badan kecil diantara spesies rusa lainnya. Rusa sika jantan dewasa memiliki ukuran tubuh dengan panjang sekitar 1.3 meter, dan bobot sekitar 170 pon.
Bulu rusa sika dapat berganti warna sesuai musimnya, biasanya pada saat musim panas, bulu rusa ini berwarna merah kecoklatan. Sedangkan, saat musim dingin bulunya berwarna coklat gelap.
Biasanya, rusa sika akan "melepaskan" tanduknya pada awal musim semi dan musim panas untuk mencegah rusa-rusa saling berkelahi dan menyakiti satu sama lain.
Dan tanduk rusa yang lepas atau patah tersebut dapat tumbuh kembali, jadi tidak akan mempengaruhi kesehatan rusa-rusa tersebut.
Ketika musim semi tiba tiap tahunnya, tanduk rusa tersebut akan mulai tumbuh, tanduk yang baru tumbuh ini memiliki tekstur yang lunak dan biasanya disebut dengan antler.
Tanduk yang lunak ini lama-lama akan mulai mengeras pada akhir musim panas.
Pada musim-musim tersebut, rusa-rusa yang berada di kebun binatang akan dibantu oleh penjaga kebun binatang untuk "melepaskan tanduknya", bahkan jika penjaga kebun binatang tidak memotong tanduk rusa tersebut, rusa jantan itu sendiri akan mulai berusaha menggosok-gosok kan tanduk mereka ke pohon atau benda lainnya, untuk mengikis kulit tipis yang berbulu pada permukaan tanduknya.
Dan kulit tipis ini terdapat pembuluh kapiler darah, sehingga saat menggosok-gosok tanduknya, tanduk rusa tersebut akan berdarah.
Pada saat memasuki bulan Oktober, dimana rusa-rusa tersebut memasuki musim kawin.
Di musim ini, rusa-rusa akan mudah marah, sering berkelahi dengan rusa jantan lain demi mendapatkan pasangannya.
Dan antler panjang yang dimiliki oleh rusa, sangat mudah untuk melukai satu sama lain.
Setelah musim dingin, antler rusa akan menjadi benar-benar keras dan tajam, hal ini menyebabkan tanduk rusa menjadi lebih berbahaya dibandingkan tanduk lunak(antler) yang sebelumnya.
Ketika akhir musim dingin memasuki awal musim semi, tanduk rusa yang keras tersebut akan mulai rontok dengan sendirinya, dan tanduk yang baru akan tumbuh, dan seterusnya.
Maka oleh itu, untuk melindungi rusa dan mencegah rusa-rusa tersebut saling menyakiti karena tanduk yang dimiliki mereka, maka rusa-rusa tersebut perlu memotong tanduknya.
Akan tetapi, antler rusa yang berada pada masa pertumbuhan memiliki tekstur yang sangat lunak serta memiliki banyak pembuluh darah.
Sehingga, antler tersebut mengandung banyak darah, dan rusa tersebut akan sangat kesakitan jika antler mereka dipotong.
Biasanya penjaga kebun binatang akan menggunakan obat anastesi untuk menenangkan rusa serta mengurangi rasa sakit, kemudian akar antler rusa tersebut diikat menggunakan tali yang sudah disterilkan untuk mencegah rusa kehilangan darah terlalu banyak. Kemudian, antler rusa dipotong menggunakan alat-alat yang sudah steril, setelah itu luka atau bekas potongan tanduk rusa tersebut segera ditutup dengan bubuk sanchi atau bubuk radix notoginseng untuk membantu menghentikan pendarahan lalu diperban untuk mencegah infeksi dan meminimalisir luka sebisa mungkin.
Meskipun, rusa-rusa akan kesakitan ketika tanduknya dipotong, akan tetapi dengan memotong tanduknya, mereka dapat mencegah kemungkinan mereka saling berkelahi dan terluka oleh tanduk mereka.
Jadi, jika dilakukan dalam jangka panjang, pemotongan tanduk rusa ini, sebenarnya merupakan bentuk perlindungan bagi rusa jantan.
Dan juga, setiap tahunnya tanduk rusa dapat rontok dengan sendirinya.
Antler rusa merupakan tanduk rusa yang baru tumbuh, memiliki lapisan bulu yang tipis pada bagian permukaan yang tidak bertulang yang didalamnya memiliki banyak saraf serta pembuluh darah. Dan antler rusa ini juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi seperti asam amino, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai tonik penting untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit.
Jadi, jangan khawatir akan pemotongan tanduk rusa ini, karena hal ini tidak membahayakan kelangsungan hidup rusa.
Selain itu, tanduk rusa mampu meregenerasi selnya sendiri, sehingga setelah dipotong tanduk tersebut dapat tumbuh lagi dalam waktu dua bulan.