Hewan Air Misterius
Berdasarkan temuan arkeolog, ubur-ubur telah ada di bumi selama lebih dari 650 juta tahun.
Dengan sejarah yang panjang, ubur-ubur dikenal sebagai peri air karena penampilannya yang halus nan anggun serta warnanya yang indah.
Namun, ubur-ubur, seperti halnya gurita, terkenal sulit untuk dipelihara. Akan tetapi, banyak orang yang telah mulai memelihara ubur-ubur, tetapi rata-rata selalu gagal.
Jadi, bagaimana caranya memelihara ubur-ubur? Apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses pemeliharaan ubur-ubur?
Ubur-ubur membutuhkan kualitas air yang baik, suhu air yang cocok, pencahayaan yang cocok, dan makanan yang cocok juga.
1. Kualitas air
Ubur-ubur sebagian besar adalah jenis ubur-ubur air laut, sedangkan ubur-ubur jenis air tawar lebih jarang ditemukan, dan ubur-ubur air tawar merupakan hewan yang dilindungi, sehingga orang biasa hanya bisa memelihara ubur-ubur jenis air laut.
Oleh karena itu, jika ingin memelihara ubur-ubur jenis air laut, maka perlu menyiapkan air laut terlebih dahulu.
Jika tidak dapat menyediakan air laut, bisa juga menggunakan air keran dan menambahkan garam laut lalu mencampurkannya sendiri, rasio pencampurannya adalah 3:1.
Selain itu, diperlukan juga untuk membangun ekosistem di dalam air laut dan memasang filter di akuarium untuk memastikan kualitas air yang bersih.
Penting untuk diperhatikan bahwa ketika mensirkulasi dan menyaring air di akuarium, laju aliran air harus dikontrol agar tidak terlalu cepat. Aliran air yang terlalu cepat dapat menyebabkan gelembung yang berbahaya bagi ubur-ubur. Ubur-ubur sangat responsif terhadap rangsangan luar, dan aliran air yang terlalu cepat dapat menyebabkan reaksi berlebihan pada ubur-ubur, yang merugikan pertumbuhannya. Selain itu, perlu juga membangun ekosistem di dalam air laut, dan wajib memasang filter untuk memastikan kualitas air bersih. Apabila air laut dibiarkan dalam waktu yang lama, nitrit yang berbahaya akan terbentuk. Untuk mengatasinya, bisa dimasukkan bakteri nitrifikasi ke dalam air laut untuk mendorong penguraian nitrit.
2. Suhu air
Ubur-ubur adalah organisme air yang sangat rapuh, dan kebutuhannya akan suhu air sangat tinggi.
Suhu maksimum tidak boleh melebihi 30℃ dan suhu minimum tidak boleh lebih rendah dari 15℃, ini yang merupakan dua nilai kritis untuk mencegah ubur-ubur di ambang kematian.
Suhu terbaik untuk ubur-ubur adalah 25°C. Pada suhu ini, fungsi dan kesehatan tubuh ubur-ubur akan optimal.
Di atas atau di bawah suhu 25°C, terlihat jelas bahwa vitalitas ubur-ubur berkurang.
3. Cahaya
Ubur-ubur tidak hidup sendirian, mereka memiliki ganggang bersel tunggal yang bersimbiosis. Oleh karena itu, untuk memastikan ganggang bersel tunggal dapat melakukan fotosintesis, cahaya harus disediakan dengan cukup di akuarium.
4. Makanan
Saat memberi makan ubur-ubur, ada beberapa hal yang perlu diingat. Ubur-ubur adalah hewan rongga usus, sehingga memiliki sistem pencernaan yang sederhana. Ubur-ubur memakan plankton di air laut, dengan umpan seperti cacing air asin, rotifera, dan udang planktonik. Untuk memberi makan ubur-ubur, mereka akan berenang di dalam air dan menangkap makanan seperti udang dengan tentakel dan sayap payung mereka. Setelah itu, makanan akan dicerna langsung ke dalam rongga perut.
Setelah baca penjelesan di atas, apakah Anda tertarik untuk memelihara makhluk istimewa yang satu ini?