Pulau Comino, Malta
Republik Malta adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Laut Mediterania, dikenal juga sebagai jantungnya Mediterania.
Dengan garis pantai lebih dari 190 kilometer, Republik Malta memiliki banyak pelabuhan. Selain itu, iklim Mediterania termasuk subtropis dengan suhu tahunan rata-rata 19,7°C, suhu tertinggi 40°C, dan suhu terendah 5°C.
Curah hujan tahunan rata-rata adalah 560 mm. Negara ini terdiri dari lima pulau, dengan Pulau Malta sebagai pulau terbesar dengan luas 245,73 kilometer persegi dan Pulau Gozo sebagai pulau terbesar kedua dengan luas 67,08 kilometer persegi.
Terdapat 67 dewan kota lokal di negara ini, 53 di Malta dan 14 di Gozo, dengan Valletta sebagai ibu kotanya. Pada tahun 2021, Republik Malta memiliki populasi 516.000 jiwa.
Pariwisata adalah kontributor utama bagi perekonomian Republik Malta karena menyediakan sumber devisa yang bombastis. Namun, industri ini juga menghadapi tantangan struktural seperti harga dan kualitas.
Pariwisata mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2007 karena adanya insentif dari pemerintah, namun mengalami penurunan selama krisis keuangan dan ekonomi internasional pada tahun 2008.
Pada tahun 2010, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Malta meningkat 13% dari tahun ke tahun, mencapai 1,33 juta. Pada tahun 2017, jumlah wisatawan meningkat menjadi 1,98 juta, dengan Inggris, Italia, Jerman, Prancis, dan negara-negara Uni Eropa lainnya sebagai sumber utama wisatawan.
Dibandingkan dengan sebagian besar negara Barat, biaya hidup harian di Malta relatif rendah. Musim panas di Malta sangat cocok bagi mereka yang hobi menikmati sinar matahari, dengan waktu terbaik untuk berkunjung dari bulan Juni hingga Oktober. Selain itu, semua formulir, rambu-rambu jalan, menu restoran, dan informasi penting lainnya yang digunakan oleh pemerintah Malta menggunakan bahasa Inggris.
Pulau Comino adalah salah satu dari tiga pulau utama di Republik Malta, dengan luas 3 kilometer persegi dan populasi lebih dari 2.000 jiwa. Pulau ini memiliki Benteng Santo Yohanes, dengan menara kuno (dibangun pada tahun 1618) yang menarik perhatian pengunjung, serta terdapat produksi madu dan anggur dan peternakan domba. Comino sekarang sudah menjadi cagar alam, hanya memiliki satu hotel dan tidak ada mobil, pusat perbelanjaan, atau polusi modern lainnya.
Topografi pulau ini identik dengan pantai berpasir, batu-batu besar, dan perairan di sekitarnya yang jernih, membuatnya sempurna banget untuk olahraga air, terutama diving.
Malta juga merupakan rumah bagi dunia musik dan seni yang semarak dengan sejumlah festival dan acara tahunan yang berlangsung sepanjang tahun.
Festival Seni Internasional Malta, yang berlangsung di Valletta, menampilkan berbagai pertunjukan termasuk teater, tarian, dan musik. Festival Jazz Malta, yang diadakan pada bulan Juli, menarik sejumlah musisi dan pemain jazz internasional.
Malta juga menawarkan berbagai kegiatan luar ruangan bagi mereka yang suka petualangan. Perairan jernih di pulau ini sangat cocok untuk berenang, snorkeling, dan menyelam, dengan sejumlah bangkai kapal dan gua bawah laut untuk dijelajahi.
Malta juga merupakan rumah bagi sejumlah jalur hiking dan bersepeda, menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari pantai berbatu dan pedesaan di pulau ini.
Singkatnya, Malta menawarkan kombinasi sejarah, budaya, dan aktivitas luar ruangan yang mantul, menjadikannya tujuan ideal bagi mereka yang ingin menjelajahi pulau Mediterania yang unik.
Warisan budaya yang kaya, hiruk-pikuk kesenian dan panggung musik, serta aktivitas luar ruangan yang beragam menjadikannya rekomendasi tujuan wisata bagi turis.