Pembantu yang Baik
Burung pelatuk adalah bagian penting dari ekosistem hutan, yang dikenal karena kemampuannya mengendalikan hama di bawah kulit pohon. Burung ini memiliki makanan yang beragam, termasuk serangga seperti aspen, ngengat, dan kutu busuk.
Mereka juga dikenal karena bekas patukannya, yang berfungsi sebagai indikator penebangan hutan yang sehat. Sepasang burung pelatuk dapat mematuk lebih dari 90% ulat Hong Kong dalam satu musim dingin, sehingga menjadikan mereka kontributor penting bagi kesehatan hutan.
Ada banyak spesies burung pelatuk yang berbeda, masing-masing dengan karakteristiknya yang unik. Sebagai contoh, burung pelatuk berbulu halus memiliki panjang sekitar 15 cm, sedangkan burung pelatuk hitam Amerika Utara panjangnya mencapai 47 cm.
Spesies lainnya termasuk pelatuk biji, pelatuk kepala merah, pelatuk punggung merah, pelatuk hijau, pelatuk perut merah, pelatuk Tiberia, dan pelatuk Tristane. Beberapa spesies ini terancam punah, seperti pelatuk Tiberia dan Tristane.
Burung pelatuk dapat ditemukan di seluruh dunia kecuali di Oseania dan Antartika. Mereka sangat umum ditemukan di Amerika Selatan dan Asia Tenggara.
Banyak burung pelatuk yang tidak bermigrasi dan menetap di satu wilayah, namun beberapa jenis burung pelatuk seperti burung pelatuk pengisap perut kuning Amerika Utara dan burung pelatuk pemangsa, merupakan burung yang bermigrasi.
Salah satu spesies burung pelatuk jenis Dendrocopos mayor saat ini tidak terdaftar dalam daftar konservasi tetapi malah terancam oleh perburuan ilegal. Teori medis tradisional Tiongkok menyatakan bahwa semua spesies burung pelatuk memiliki khasiat bergizi dan tonik yang dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit, yang menyebabkan meningkatnya perburuan burung-burung ini.
Namun, banyak lembaga yang kini mempelajari penangkaran dan perkembangbiakan dari spesies ini dan kini sudah terdapat beberapa kemajuan perlindungan spesies ini.
Burung pelatuk mendiami berbagai jenis hutan, termasuk hutan jenis konifera, hutan jenis konifera campuran dan hutan berdaun lebar, serta hutan berdaun lebar di pegunungan dan dataran. Mereka paling sering ditemukan di hutan campuran dan hutan berdaun lebar, tetapi juga dapat ditemukan di hutan sekunder di tepi hutan, dan di hutan yang jarang dan semak belukar di sepanjang lahan pertanian.
Mereka biasanya mencari makan sendiri atau berpasangan, dan selama musim kawin, mereka membentuk kelompok keluarga yang longgar. Kebiasaan mencari makan mereka termasuk mematuk batang pohon dan ranting-ranting yang lebat dan mencari serangga di kulit kayu atau batang pohon. Mereka juga memiliki metode makan yang unik, yaitu menggunakan lidahnya untuk menjangkau celah-celah kulit kayu atau lubang-lubang di pohon untuk mematuk hama.
Secara keseluruhan, distribusi burung pelatuk sangatlah luas, dan tren populasinya cukup stabil. Akibatnya, mereka dianggap sebagai spesies yang tidak mengalami krisis kelangsungan hidup.
Namun, penting untuk terus memantau populasinya, dan melindungi mereka dari perburuan ilegal untuk memastikan kelangsungan hidup burung pelatuk di alam liar. Burung pelatuk memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem hutan, dan harus dihargai serta dilindungi sebagai anggota penting dari alam kita.