Kelinci
Kelinci adalah sebutan umum dari seluruh jenis Kelinci, ordo kelinci, mamalia.
Kelinci memiliki telinga yang berbentuk tabung. Memiliki ekor yang berumbai dan kaki belakang yang kuat dan lebih Panjang dari kaki depannya. Ada 43 spesies dalam 9 jenis. Banyak spesies yang ditemukan di Asia Timur dan Selatan, Afrika, dan Amerika Utara.
Sebagian spesies yang ditemukan di Eropa dan Amerika Selatan. Beberapa spesies tersebar atau diperkenalkan di banyak daerah, sementara kebanyakan sudah sangat terlokalisasi.
Klasifikasi dari tipe tubuh dapat dibedakan menjadi Kelinci besar, Kelinci sedang, dan Kelinci kecil. Berat Kelinci besar diantara 5 dan 8 kg (ada beberapa yang melebihi 8 kg). Berat Kelinci sedang sekitar 2 ~ 4 kg. Berat Kelinci kecil sekitar dua kilogram atau kurang.
Secara umum, tubuh Kelinci dapat dibagi menjadi empat bagian kepala, leher, badan, tungkai, dan ekor. Permukaan dari tubuh Kelinci memiliki efek menghangatkan. Warna rambut dari sebagian besar Kelinci adalah putih, hitam, abu-abu, putih tulang, abu-abu tua, dan abu-abu kekuningan.
Kelinci memiliki gigi seri untuk memotong makanan dan gigi geraham untuk menghaluskan makanan. Ekor Kelinci pendek dan berbulu halus, berbentuk seperti bola, dan sangat lucu. Tungkai depan kelinci lebih pendek daripada tungkai belakang, yang membantunya untuk melompat.
Kelinci termasuk hewan yang pemalu, suara keras yang secara tiba-tiba, orang yang asing bagi kelinci tersebut, dan hewan selain rasnya, seperti anjing dan kucing akan membuat kelinci panik. Dalam memelihara kelinci, kita harus berusaha menghindarkan Kelinci dari hal-hal yang membuat mereka panik.
Kelinci memiliki indera pendengaran yang tajam dan indera penciuman yang sensitif. Meski pemalu, namun mereka dapat berlari dengan cepat.
Rumah kelinci biasanya memiliki banyak lubang bagi mereka untuk bersembunyi dari musuh. Di musim dingin kelinci hanya mengikuti jejak mereka sebelumnya untuk kembali.
Warna mata kelinci ditentukan dari pigmen yang ada dalam tubuh mereka. Karena genetik kelinci yang bervariasi, tubuh kelinci tidak mengandung pigmen apapun.
Jadi mata kelinci cenderung transparan sehingga mereka bisa melihat kapiler di dalamnya. Dengan kata lain, warna merah dari mata kelinci adalah warna darah yang ada di pembuluh darah mereka. Jadi yang kita lihat dari warna mata mereka adalah pembuluh kapiler kelinci, bukan warna bola mata mereka.
Menurut penelitian, semua varietas kelinci domestik di dunia berasal dari kelinci gua liar di Eropa, melalui pengembangbiakan kelinci gua liar dan domestik.
Catatan paling tua tentang kelinci gua berasal dari tahun 1100 SM, saat orang Fenisia, yang melakukan perjalanan melalui Afrika Utara dan Eropa Selatan, kemudian mencapai Semenanjung Spanyol dan menemukan spesies kelinci gua liar.
Sarjana jaman dahulu percaya bahwa kelinci gua pertama kali muncul di Spanyol, dan kemudian perlahan-lahan menyebar dari Spanyol ke Afrika Utara dan Eropa Selatan, dan akhirnya menyebar ke seluruh Eropa.
Kelinci gua liar di Eropa berevolusi menjadi kelinci domestik dan mengalami proses domestikasi. Menurut ahli zoology Jerman Hans Nachtshain. Di Eropa, domestikasi Kelinci pertama kali dilakukan di Prancis pada abad ke-16.