Bintang Laut yang Gigih
Ketika melihat bintang laut, para wanita umumnya mengaguminya. Banyak orang beranggapan bahwa bintang laut adalah hewan yang sangat cantik, romantis seperti bintang yang jatuh ke laut.
Kalaupun kita belum pernah ke pantai, kita sudah pernah menonton animasi SpongeBob SquarePants. Di antara mereka, teman baik SpongeBob adalah bintang laut berwarna merah muda.
Bintang laut adalah makhluk kecil unik yang hidup di tepi pantai. Mereka suka berpegangan pada bebatuan, dan mereka bisa tinggal di pantai saat air pasang surut. Bintang laut umumnya hanya seukuran telapak tangan, dan kebanyakan memiliki lima tanduk, seperti sinar cahaya yang dipancarkan oleh bintang-bintang di angkasa.
Bintang laut adalah makhluk dengan populasi berjumlah besar, dan beragam, dengan 1.600 spesies yang masih ada, serta 300 spesies yang telah menjadi fosil. Bintang laut tersebar luas di dasar berpasir, dasar lumpur lunak, terumbu karang, dan lautan dengan kedalaman berbeda.
Banyak kristal kecil yang tumbuh di kulit bintang laut. Kristal ini berperan sebagai mata bintang laut, mirip dengan cermin perspektif, menangkap informasi penting tentang lingkungan sekitar. Kristal-kristal ini memiliki kemampuan mengumpulkan cahaya yang sangat baik dan dapat memperoleh gambar dari segala arah, sebanding dengan lensa buatan manusia. Oleh karena itu, strategi untuk menyerang dari belakang tidak efektif terhadap bintang laut.
Bintang laut biasanya memiliki 5 lengan, beberapa spesies memiliki 4 atau 6 lengan, dan beberapa spesies bahkan memiliki 40 lengan. Bagian bawah lengan ini dilapisi dengan kaki tabung yang padat, yang tidak hanya membantu bintang laut menangkap mangsa tetapi juga memungkinkan bintang laut untuk memanjat bebatuan.
Bintang laut tidak memiliki darah, sistem sirkulasi mereka sebagian besar terdiri dari air laut. Air laut dipompa melalui piringan saringan ke dalam aliran pembuluh bintang laut. Ini adalah jenis pintu jebakan yang disebut penyaring, dan sering terlihat sebagai bintik berwarna terang di atas bintang laut.
Air laut memasuki kaki tabung bintang laut, menyebabkan lengannya memanjang. Otot-otot di dalam podia (kaki tabung) digunakan untuk mengontrol kontraksi lengannya.
Kita biasanya menganggap hewan yang lembut sebagai herbivora dan hewan yang ganas sebagai karnivora. Maka, bintang laut yang tampak lembut, berperilaku baik, dan relatif mudah didekati ini seharusnya lebih cocok untuk memakan rumput laut atau plankton!
Tapi fakta justru sebaliknya. Bintang laut bukan hanya seekor karnivora tetapi juga karnivora yang ganas. Bintang laut sering mengintimidasi hewan yang lemah, kerang, kepiting, anemon laut, dll menjadi sasaran intimidasi mereka.
Selama proses evolusi yang panjang, bintang laut telah mengembangkan strategi bertahan hidup yang sangat efektif, dan vitalitasnya sangat kuat. Banyak hewan dapat memakan bintang laut, tetapi dengan cangkang yang keras, kaya kalsium karbonat, dan daging bintang laut yang sedikit menghalangi niat pemangsa. Bintang laut juga memiliki kemampuan regenerasi yang kuat; walaupun dirobek menjadi beberapa bagian, setiap bagian tubuhnya dapat tumbuh menjadi bintang laut baru.
Karena bintang laut memiliki kemampuan regeneratif yang luar biasa, kehilangan lengan dan anggota badan adalah hal yang sepele bagi mereka. Para ilmuwan sedang mengeksplorasi misteri kemampuan regenerasi bintang laut, untuk mendapat inspirasi darinya dan mencari metode medis baru untuk manusia.
Bintang laut adalah mata rantai yang sangat diperlukan dalam rantai makanan di laut. Predasinya berperan dalam menjaga keseimbangan biota. Misalnya, di pantai barat Amerika Serikat, terdapat sejenis bintang laut berduri yang kerap memangsa sea rainbows yang menempel rapat di terumbu karang.
Dengan cara ini, perkembangbiakan sea rainbows yang berlebihan dapat dicegah, mencegahnya menyerang wilayah tempat tinggal makhluk lain, sehingga menjaga keseimbangan kelompok biologis.