Bermain Basket
Olahraga basket ditemukan pada tahun 1891 oleh Dr James Naismith, seorang guru olahraga yang mengajar di YMCA Training School di Springfield, Massachusetts, AS.
Nesmith terinspirasi oleh para pekerja, dan anak-anak yang melakukan permainan lempar-lemparan ke dalam "keranjang buah persik" dengan memasang dua keranjang yang dipaku ke pagar pembatas tempat duduk pada setiap ujung gimnasium.
Mulut keranjang buah persik itu berbentuk horizontal, dengan tinggi sekitar 10 kaki (3,05 meter) dari tanah, dan cara mendapatkan poinnya adalah dengan melempar bola ke dalam keranjang. Kemudian seiring berjalannya waktu, keranjang bambu itu berubah menjadi keranjang besi dengan alas berlubang, setelah itu menjadi jaring yang digantung di bawah tiang besi.
Akhirnya pada tahun 1893, secara bertahap dibuatlah papan bola basket, ring basket, dan jaring basket yang semakin ke arah modern. Karena permainan ini awalnya dimainkan dengan keranjang buah persik dan bola, maka olahraga ini dinamakan bola keranjang.
Meskipun bermain basket bermanfaat untuk semua aspek dalam perkembangan fisik, manfaat terbesarnya adalah pada pertumbuhan badan, dan meningkatkan kemampuan aerobik. Karena bola basket disebut sebagai olahraga "tinggi", maka orang dengan memiliki postur tubuh lebih tinggi atau bisa melompat tinggi akan menjadi keuntungan saat bermain olahraga ini. Saat seseorang sedang bermain basket, jumlah lompatan yang dilakukan bisa mencapai 200 kali, dan sinyal biomekanik dari tulang-tulang seperti mengeluarkan pesan "untuk bertahan hidup, Anda harus tumbuh keatas"!
Hasil studi menunjukkan bahwa 40% perkembangan tulang pada anak perempuan akan berhenti pada usia antara 12-14 tahun (13-15 tahun untuk laki-laki), dan anak-anak pada usia ini harus banyak melompat setidaknya 100 kali sehari.
Banyak kasus gangguan psikologis atau keterbelakangan mental (seperti autisme) di era sekarang ini disebabkan oleh adanya masalah dengan kemampuan sensorik seseorang (kemampuan otak untuk mengkoordinasikan hubungan informasi antar panca indra).
Ketika seseorang sedang bermain basket, semua indra (mata untuk melihat bola, tangan yang bisa merasakan pergerakan pemain bertahan, telinga untuk mendengar panggilan dari pelatih dan pemain, memberi peringatan untuk rekan se-tim, saraf sensorik yang mengatur gerak anggota tubuh, respon tubuh dari sensor keseimbangan saat melompat di udara, dll.) bekerja dalam situasi yang sangat berenergi, saat berkoordinasi satu sama lain.
Hal inilah yang menjadikan olahraga basket sebagai salah satu latihan sensorik terbaik.
Basket adalah olahraga yang langsung menggunakan kemampuan saraf motorik, mengharuskan para atlet untuk beradaptasi dengan momen-momen yang selalu berubah di dalam lapangan. Seiring berjalannya waktu, waktu bagi tubuh untuk bereaksi dipersingkat dan kemampuan tubuh untuk langsung bereaksi ditingkatkan.
Bermain basket juga dapat mengurangi efek tekanan belajar pada siswa dan tidak hanya menghidupkan kerja otak, tetapi juga meningkatkan efisiensi belajar.
Selain itu, dengan bermain basket Anda bisa mendapat banyak teman yang juga menyukai olahraga basket dan memperkaya aktivitas setelah pulang dari sekolah atau di waktu senggang. Bermain basket adalah tentang semangat tim, dimana juga bisa mengajarkan orang untuk kompak dan berorientasi pada tim, yang dapat menjadi inspirasi hidup dan membantu Anda dalam kehidupan juga pekerjaan di masa depan.
Bermain basket tidak hanya dapat melatih tubuh tetapi juga membawa pikiran dan kerohanian seseorang ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap olahraga memiliki daya tarik tersendiri, dimana olahraga tidak hanya melatih ketahanan mental kita tetapi juga meningkatkan kemampuan bereaksi kita, seperti ketika sedang bermain basket, seseorang perlu memiliki kekuatan fisik yang kuat serta kemampuan reaksi dan berpikir yang cepat.
Oleh karena itu, bermain bola basket tidak hanya melatih taktik dan mental seseorang, tetapi juga membantu meningkatkan kemampuan reaksinya.
Hasil studi menunjukkan bahwa orang yang bermain olahraga basket secara teratur memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dari rata-rata, dan orang yang bermain basket biasanya akan jarang terkena flu dan batuk. Dengan kata lain, rutin bermain basket, dapat membantu peredaran darah tubuh menjadi lebih lancar, dan kualitas fisik pun juga akan meningkat seiring berjalannya waktu.