Mercusuar Navigasi
Sejak munculnya zaman laut besar, jumlah kapal yang berlayar di laut telah meningkat secara signifikan. Beberapa kapal dapat terombang-ambing di laut selama berbulan-bulan dan harus berlayar di malam hari untuk mencapai tujuan mereka. Namun, kecelakaan di laut relatif jarang terjadi pada malam hari. Ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana cara kapal dapat memastikan navigasi yang aman pada malam hari, di mana visibilitas kapal terbatas?
Mercusuar biasanya dibangun di sepanjang garis pantai, sungai, dan kadang-kadang di pulau-pulau. Mereka biasanya dibangun dengan ketinggian lebih dari 10 meter, dan dalam beberapa kasus, ketinggiannya bisa dibangun hingga puluhan meter. Tinggi mercusuar ditentukan oleh fungsi utamanya, yaitu untuk memancarkan cahaya yang bertindak sebagai penanda navigasi bagi kapal. Karena mercusuar tetap berada di lokasi yang sama, mereka memberikan titik referensi yang dapat diandalkan bagi pelaut untuk berlayar. Mereka memungkinkan pelaut untuk menentukan posisi dan arah jalur pelayaran, sehingga mencegah mereka tersesat di laut. Pada masa kuno, industri navigasi tidak secanggih seperti sekarang. Oleh karena itu, kapal terutama berlayar di sepanjang garis pantai, dan peran mercusuar tidak terbatas hanya pada navigasi saja. Mercusuar juga berfungsi sebagai panduan untuk kapal, mengarahkan mereka menjauh dari terumbu karang pantai dan hambatan berbahaya lainnya. Dengan cara ini, mercusuar secara tidak langsung telah membantu kapal mencegah terjadinya resiko kecelakaan di laut dan memberikan rasa aman serta keamanan bagi pelaut.
Mercusuar terdiri dari lampu dan menara yang dapat dibangun dengan menggunakan berbagai bahan bangunan. Pertimbangan utama saat membangun mercusuar adalah memastikan dapat bertahan dalam kondisi alam yang keras di laut, seperti angin dan gelombang. Mercusuar dirancang agar tahan lama dan stabil, dengan ketinggiannya yang disesuaikan oleh jangkauan sinar cahayanya. Mercusuar adalah penanda navigasi tetap, tetapi kemajuan teknologi telah mengarah pada pengembangan sistem lain yang meningkatkan navigasi di laut. Misalnya, pendirian transponder radar, sistem DGPS, dan sistem navigasi terintegrasi AIS kapal otomatis identifikasi telah memudarkan peran navigasi mercusuar. Namun, meskipun nilai navigasi mereka semakin menurun, mercusuar masih memiliki signifikansi sejarah dan budaya yang besar yang telah menjadi koordinat geografis yang sangat penting bagi banyak negara. Selain mercusuar, kapal juga mengandalkan sistem dan teknologi navigasi lainnya untuk navigasi aman pada malam hari. Sistem-sistem tersebut termasuk walkie-talkie, GPS, dan sistem radar. Walkie-talkie memungkinkan kapal untuk berkomunikasi satu sama lain saat di laut, dan komunikasi ini membantu kapal menghindari tabrakan dan memastikan arus jalur navigasi dengan aman.
Sistem GPS dan radar memberikan data lokasi real-time dan membantu kapal untuk berlayar melalui kegelapan malam. Kapal dapat berlayar dengan aman pada malam hari dengan memanfaatkan berbagai sistem navigasi dan teknologi. Penggunaan mercusuar sebagai penanda navigasi tetap menjadi salah satu cara tertua dan paling dapat diandalkan bagi kapal untuk berlayar di laut. Kemajuan teknologi modern telah mengarah pada pengembangan sistem navigasi lainnya, seperti GPS dan radar, yang melengkapi penggunaan mercusuar. Dengan menggabungkan sistem dan teknologi ini, kapal dapat berlayar dengan aman pada malam hari dan mencapai tujuan mereka dengan selamat tanpa terjadinya insiden yang tidak diinginkan.