Burung Pekakak
Burung ini memiliki bulu biru zamrud pada bagian punggungnya dan bulu coklat kastanye pada perutnya. Burung pekakak memiliki bercak horizontal berwarna terang di atas kepalanya, dan paruh serta kakinya berwarna merah.
Untuk membantu Anda memahami lebih baik tentang burung pekakak, kami telah mengumpulkan beberapa pengetahuan ilmiah populer tentang mereka. Wilayah Asia-Pasifik adalah tempat pemukiman terbesar burung pekakak di dunia, dan memiliki lebih banyak spesies daripada tempat lain.
Keanekaragaman tertinggi dari burung pekakak dapat dijumpai di kepulauan Asia Tenggara dan Oseania, dengan Papua Nugini dan pulau-pulau terdekat sebagai pusatnya. Hal ini disebabkan oleh evolusi spesies yang berbeda dalam isolasi relatif di berbagai pulau tersebut. Beberapa spesies yang tersebar luas juga telah berevolusi menjadi subspesies yang berbeda di daerah-daerah ini.
Burung pekakak di wilayah Asia-Pasifik memiliki keanekaragaman tertinggi dalam hal morfologi dan kebiasaan. Habitat mereka sangat beragam, meliputi hutan-hutan, terutama hutan hujan tropis, savana, perairan tawar, dan daerah teluk, terutama daerah bakau. Burung pekakak umum jantan dan betina dewasa memiliki warna bulu yang sama sehingga sulit dibedakan, satu-satunya perbedaan adalah warna paruh mereka. Keduanya memiliki paruh atas dan bawah hitam, sementara paruh atas betina adalah hitam dan paruh bawahnya berwarna oranye-merah.
Perbedaan utama antara burung pekakak subdewasa dan dewasa adalah warna paruh dan kakinya; yang pertama memiliki paruh dan kaki hitam. Burung pekakak umum memiliki ukuran kepala lebih besar, paruh panjang, kaki pendek, kaki kecil, dan ekor botak. Mereka tidak pandai berjalan dan terbang, tetapi ahli dalam menyelam dan memancing, dimana mereka merupakan "nelayan" yang sejati. Alih-alih melayang di udara mencari mangsa seperti burung pemangsa lainnya, justru mereka hanya berlabuh di satu tempat dan menunggu mangsa muncul. Tubuh burung pekakak tidak bergerak, dan kepala mereka dapat berputar 360 derajat untuk mengamati mangsa dan musuh alami dari segala arah.
Burung pekakak adalah burung yang soliter yang biasanya hidup sendirian di cabang atau batu dekat air, dan dengan sabar mengamati serta menunggu kesempatan untuk berburu mangsanya. Makanan utama mereka terdiri dari ikan kecil, krustasea, berbagai serangga air, larva, katak kecil, dan sedikit tanaman akuatik.
Burung pekakak menjaga penglihatan mereka dengan sangat baik setelah menyelam ke dalam air. Mata mereka dapat dengan cepat menyesuaikan kontras visual yang disebabkan oleh cahaya air setelah masuk ke dalam air, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan berburu mereka sangat kuat. Pada musim semi dan panas, burung pekakak menggali lubang di tepi sungai yang curam untuk membangun rumah mereka. Lubang yang digali oleh burung pekakak kadang-kadang bisa sangat dalam hingga 2,5 meter. Ketika betina burung pekakak menggali lubang, jantan burung pekakak akan membawa ikan, dan mereka dapat bekerja sama dengan sangat tepat.
Burung pekakak juga dapat menggunakan paruh besar dan tebal mereka untuk membuat sarang di tebing bumi. Terkadang, mereka juga bersarang di terowongan tanggul sawah. Secara umum tidak ada alas tidur di dasar gua, sehingga telur akan diletakkan langsung di lantai sarang. Setelah membangun sarang, pasangan burung pekakak akan mulai mempersiapkan diri untuk memiliki keturunan, dan setiap sarang dapat menampung hingga empat atau lima telur. Waktu inkubasi untuk burung pekakak ialah sekitar 21 hari. Keduanya, jantan maupun betina akan mengerami telur, tetapi untuk pemberian makan, hanya betina yang memberi makan anak-anaknya.