Setelan Jas dan Dasi
Di sebagian besar gambar layar, dasi merupakan simbol kecanggihan sosial pria.
Dalam film klasik The Godfather misalnya, momen Al Pacino mengenakan dasi hitam menjadi momen kekaguman bagi banyak pria.
Dasi tidak hanya menjadi simbol kedewasaan tetapi juga cerminan kekuatan obsesi pria. Dalam Kingsman, transformasi Taron Egerton dari seorang penipu jalanan menjadi seorang veteran yang mandiri juga terlihat dari cara dia berpakaian. Setelan jas yang dipesan secara khusus dan dipadukan dengan dasi bergaris, menjadikan penampilan menjadi sempurna dan memberikan kesan seperti 'kecanggihan', 'kedewasaan', dan 'komitmen'.
Dasi adalah simbol status bagi masyarakat kelas menengah-atas, dengan kemeja rapi, dasi rapi, dan syal saku, serta perhatian obsesif-kompulsif terhadap detail mencerminkan citra pria dewasa dengan kecenderungan perfeksionis.
Dengan pola pikir dominan seperti itu, masyarakat umum secara alami mengasosiasikan hubungan cara berpakaian dengan acara-acara formal dan pekerjaan yang lebih serius seperti keuangan dan industri jasa kelas atas.
Dalam film The Four Faces tahun 1979, kelas pekerja Mods termasuk di antara pionir budaya baru. Meski begitu, mereka tetap mengenakan dasi dan jas hujan yang khas digunakan oleh pengendara sepeda motor. Meskipun sepeda motor bukanlah alat transportasi yang elegan pada saat itu. Dasi merupakan aksesori yang lebih dipakai sebagai gambaran ekspresi.
Gambaran The Beatles berlarian dengan dasinya di poster hard copy film dokumenter Beatles tahun 1964 One Night Only telah tercatat dalam sejarah sebagai momen klasik. Ketika rock and roll menyebar dengan cepat, citra The Beatles dalam balutan dasi menjadi sangat diterima oleh masyarakat umum. Bahkan saat ini, dasi masih menjadi bagian standar dari citra banyak band rock, baik komersial maupun underground.
Bisa dibilang, ikatan dasi yang longgar telah menjadi kata sandi untuk pemberontakan. Tren selalu berubah, namun dasi tetap menjadi aksesori penting di lemari pakaian pria. Secara subyektif, mengenakan dasi adalah salah satu langkah simbolis dalam evolusi seorang laki-laki menjadi seorang pria.
Dasi ini lahir dari gaya dekorasi kerah pria abad ke-17, yang merupakan bentuk keberadaannya yang paling orisinal. Saat itu, pria mengenakan pakaian yang sangat rumit. Pada abad ke-18, kalung terlepas dari pakaian. Dasi abad ke-19 telah berbentuk versi modern. Baru pada tahun 1920-an, berkat Jesse Langsdorf, lahirlah dasi yang benar-benar modern.