Manfaat Labu
Labu adalah jenis Cucurbita, yang merupakan spesies tanaman herbal merambat tahunan yang berasal dari Meksiko hingga Amerika Tengah. Labu telah banyak dibudidayakan di seluruh dunia dan digunakan dalam banyak resep, dekorasi, dan kerajinan.
Labu adalah makanan yang sehat dan bergizi yang dapat menyediakan berbagai vitamin dan mineral serta serat makanan. Ia juga memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel Anda dari kerusakan.
Labu kaya akan berbagai nutrisi, sebagai berikut:
1. Polisakarida.
Polisakarida labu adalah penguat kekebalan nonspesifik. Ini dapat meningkatkan fungsi kekebalan dan merangsang produksi sitokin. Sistem kekebalan melakukan berbagai fungsi regulasi melalui mengaktifkan komplemen.
2. Karotenoid.
Karotenoid yang banyak terdapat dalam labu dapat dikonversi di dalam tubuh menjadi fungsi fisiologis penting dari vitamin A. Oleh karena itu, ia memiliki fungsi fisiologis penting untuk pertumbuhan dan diferensiasi jaringan epitel, menjaga penglihatan normal, dan mempromosikan perkembangan tulang.
3. Peptin.
Peptin dalam labu mengatur tingkat penyerapan makanan dalam lambung, memperlambat penyerapan gula. Serat larut dapat menunda pengosongan makanan dalam lambung dan mengendalikan peningkatan gula darah setelah makan. Pektin juga mengikat kelebihan kolesterol dalam tubuh, mengurangi penyerapan kolesterol dan menurunkan konsentrasi kolesterol dalam darah.
4. Unsur mineral.
Labu kaya akan kobalt, jumlah kobalt dalam semua jenis sayuran pertama. Kobalt dapat mengaktifkan metabolisme manusia, mempromosikan fungsi hematopoietik, serta berpartisipasi dalam sintesis vitamin B12 dalam tubuh manusia, yang merupakan elemen jejak yang diperlukan untuk sel-sel pankreas manusia. Labu juga mengandung vitamin C yang mencegah nitrat berubah menjadi karsinogen yang disebut nitrit di saluran pencernaan.
5. Asam amino.
Labu mengandung berbagai asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, termasuk lisin, leusin, isoleusin, fenilalanin, treonin, dan sebagainya.
6. Daun labu.
Mengandung berbagai vitamin dan mineral, di antaranya kandungan vitamin C sangat tinggi sehingga memiliki efek membersihkan panas dan detoksifikasi yang sangat baik.
Labu adalah salah satu tanaman pertanian kuno yang ditanam. Beberapa sarjana menganggap labu berasal dari Asia Selatan. Kemudian, berdasarkan data arkeologi dan distribusi sumber daya yang berbeda, labu dikonfirmasi berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Labu memiliki sejarah panjang budidaya di Amerika Tengah, dengan manusia berbagi labu sejak awal 8500 SM dan manusia membudidayakannya sejak awal 4050 SM. Di Gua Ocampo di Meksiko dan Hausa di Peru, penggalian menemukan bahwa fragmen labu China dan Meksiko paling awal ada antara 5000 hingga 3000 SM. Sedangkan labu India yang berasal dari Amerika Selatan, ditemukan di situs Rio Hanas Peru, fragmennya diungkapkan tidak lebih awal dari 1800 SM.
Ada banyak cara untuk mengonsumsi labu, dan setiap negara memiliki metode memasak yang berbeda-beda, berikut salah satu cara pengolahannya.
1. Rendam kacang hijau selama tiga atau empat jam terlebih dahulu, kupas dan buang biji labu, kemudian potong-potong kecil.
2. Tambahkan air bersih ke kacang hijau dan didihkan, lalu tambahkan sedikit air dingin ke dalamnya, didihkan lagi dan tambahkan air dingin, dan diulang-ulang. Sebelum kacang hijau mekar, rebus labu hingga menjadi lunak dan tambahkan gula batu sesuai keinginan.
3. Saat kacang hijau mekar dan labu lunak, matikan api, dinginkan, lalu nikmati.
Kukus labu sampai tidak terlalu panas (terlalu panas akan membunuh ragi) dan tambahkan tepung dan ragi.
4. Uleni hingga menjadi adonan dan bagi menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama.
5. Olesi panci dengan minyak dan panggang adonan yang sudah dipotong-potong dengan api kecil. Labu juga bisa dijadikan sup labu, hidangan pencuci mulut, dan masih banyak lagi.