Fakta Unik Rubah
Meskipun memiliki hubungan kekerabatan dengan anjing dan serigala, rubah menunjukkan perilaku yang mirip dengan kucing.
Itu sebab, binatang ini juga dikenal sebagai anjing yang mirip kucing.Awalnya merupakan spesies endemik di Amerika Utara, Eurasia dan Afrika Utara, rubah merah atau Vulpes vulpes saat ini dapat ditemukan di seluruh dunia dalam beragam habitat.
Rubah merah dikenal karena kecerdasan, kecerdikan dan kemampuannya beradaptasi.
Berikut beberapa fakta unik dari rubah yang mungkin belum kalian ketahui.
1.Hewan introvert
Jika pada umumnya hewan memiliki kebiasaan untuk tinggal berkelompok, lain halnya dengan rubah. Rubah lebih nyaman jika hidup secara mandiri.
Ketika rubah sudah memiliki anak, mereka akan memilih kumpul dengan keluarga mereka. Rubah akan membangun sarang di liang bawah tanah. Namun, jika rubah masih hidup sendiri mereka akan tinggal di tempat yang berpindah-pindah.
2.Makanan
Rubah merah bersifat omnivora, berburu sendiri, dan hidup dengan memakan beragam makanan, sehingga membuatnya sebagai pemangsa yang oportunistik.
Mangsa rubah merah berkisar dari serangga, moluska, cacing tanah dan udang pada perairan dangkal.
3.Reproduksi
Reproduksi rubah merah tergantung pada lokasi geografis.
Populasi yang hidup di daerah selatan, memiliki musim kawin dari Desember hingga Januari, sementara populasi yang hidup di bagian utara, musim kawin jatuh antara bulan Februari hingga April.
4.Perenang Mahir
Selain mampu melompat pagar tinggi, rubah dikenal sebagai perenang yang mahir.
Rubah diketahui menghasilkan 28 suara vokal yang berbeda untuk berkomunikasi dengan anggota kelompoknya.
5.Bertahan hidup
Rubah hanya bisa bertahan hidup antara 2-4 tahun di alam liar. Angka ini bisa bertambah kalau mereka tinggal di penangkaran, yaitu 10-12 tahun. Predator yang memburu mereka terbilang cukup banyak, meliputi koyote, elang botak, serigala, beruang, singa gunung, hingga manusia.
6.Sosok Orang Tua yang Baik
Berbeda seperti serigala, rubah merah bukanlah hewan kawanan. Mereka suka hidup sendiri-sendiri, biarpun terkadang-kadang berkelompok untuk berburu. Saat musim kawin, pejantan akan hidup bersama betina selama masa kawin, kehamilan, hingga membesarkan anak-anak.
Pejantan memberi dukungan dengan membawakan makanan dan ikut membesarkan anak-anak mereka sampai para anak cukup besar untuk hidup sendiri.
7.Penyakit Umum
Kudis sarcoptic merupakan penyakit kulit menular yang sering menjangkiti rubah .
Penyakit ini disebabkan oleh tungau parasit, yang membenamkan diri ke dalam folikel bulu atau kulit rubah.
8.Ahli beradaptasi
Biarpun berumur pendek, spesies rubah merah tidak terancam kepunahan menurut IUCN. Menurut National Geographic, rubah bisa melahirkan antara 2-12 ekor anak dalam sekali waktu.
Biarpun kerap diburu manusia untuk olahraga, diambil bulunya, karena mengancam hewan ternak, dan karena merupakan pembawa penyakit seperti rabies, rubah merah memiliki kemampuan adaptasi yang baik, entah itu di habitatnya atau di lingkungan manusia.
Di beberapa wilayah Amerika Serikat, rubah legal untuk dijadikan hewan peliharaan eksotis, termasuk rubah fennec, rubah silver, dan rubah Arktik. Kamu boleh merawat rubah di beberapa negara bagian tertentu sebagai hewan peliharaan selama kamu bisa bertanggung jawab.
Meski menggemaskan, rubah bisa berbahaya karena belum termasuk hewan yang telah dijinakkan seperti anjing atau kucing. Mereka juga terkenal bau dan memiliki gigitan yang berbahaya.
Nah, bagaimana menurutmu tentang hewan satu ini? Bila legal di Indonesia, kira-kira kamu mau pelihara hewan ini, tidak?