Fakta Tentang Cheetah
Cheetah adalah mamalia darat tercepat di dunia. Seekor cheetah dapat melaju dari kecepatan nol hingga 60 mil per jam hanya dalam tiga detik.
Tidak hanya cepat, kucing ini juga gesit dalam kecepatan tinggi, mereka mampu berbelok dengan tiba-tiba secara cepat untuk mengejar mangsanya.
Meskipun kecepatannya membuat mereka menjadi pemburu yang menakutkan, cheetah telah dinyatakan sebagai hewan yang rentan terhadap kepunahan. Dalam beberapa tahun terakhir, cheetah merupakan salah satu hewan yang harus dianggap terancam punah, merujuk pada berkurangnya jumlah yang signifikan pada populasi cheetah. Ada kurang dari 7.000 cheetah dewasa yang tersisa di alam liar.
Cheetah adalah spesies mamalia predator yang masuk ke dalam keluarga kucing atau Felidae.
Hewan lainnya yang tergolong dalam subspesies ini di antaranya adalah harimau, macan tutul, jaguar, dan juga kucing domestik.
Beberapa fakta mengenai cheetah
- Habitat
Rambut pada badan cheetah didominasi oleh warna kuning kecoklatan yang ditutupi bintik-bintik hitam, tiap ekor cheetah memiliki pola yang unik yang berfungsi dalam membantu mengidentifikasi satu sama lain.
Bulu cheetah dapat bervariasi tergantung pada habitatnya. Meskipun mereka biasanya lebih suka padang rumput terbuka. Cheetah hidup di berbagai habitat di Afrika timur dan selatan. Satu subspecies cheetah Asia yang terancam punah hanya dapat ditemukan di Iran dan diyakini hanya beberapa ratus yang tersisa.
Cheetah di daerah gurun memiliki tubuh yang lebih kecil dengan warna yang lebih pucat, sementara beberapa cheetah di Afrika selatan memiliki mutasi genetik yang memberi mereka bintik-bintik yang lebih besar. Bahkan ada juga penampakan langka cheetah bersih dari bintik di Kenya.
- Akselerasi yang Sangat Cepat
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, akselerasi dan kecepatannya cheetah setara dengan mobil sport dengan kecepatan 60 mil per jam dalam waktu 2.9 sampai 3.0 detik.
Cheetah memiliki kaki panjang, tubuh ramping dan ekor sebagai penyangga keseimbangan.
Hal tersebut dapat memudahkan mereka untuk mengejar targetnya.
- Memangsa Saat Ada Matahari
Cheetah memburu mangsanya pada pada pagi dan sore. Hal ini berbeda dengan singa, hyena, atau macan tutul yang lebih aktif berburu pada malam hari. Matanya bisa melihat mangsanya dari jarak 5 km. Namun pada malam hari visibilitas cheetah ini buruk.
Hewan ini juga memiliki tanda hitam atau dikenal dengan "tear marks" di bawah matanya yang berfungi mengurangi silau matahari dan memungkinkannya mengincar mangsa dalam kondisi terik matahari yang menyilaukan.
- Reproduksi
Tidak seperti singa, cheetah tidak hidup berkelompok. Cheetah betina hidup masing-masing dengan wilayah jelajah yang luas. Sedangkan cheetah jantan merupakan hewan soliter atau membentuk koalisi kecil dengan satu atau dua pejantan lainnya.
Baik cheetah jantan maupun betina dapat kawin dengan beberapa pasangan berbeda. Cheetah betina biasanya memiliki tiga anak yang hidup bersama mereka selama sekitar satu setengah tahun. Cheetah muda menghabiskan waktu itu untuk belajar dari ibu mereka dengan berlatih teknik berburu.
- Kelangsungan Hidupnya Terancam
Populasi Cheetah berada berada pada posisi terancam punah, hal ini lantaran padang rumput terbuka yang mereka sukai, menghilang akibat pembangunan serta pemukiman manusia. Mengingat kehidupan soliter mereka dan ukuran wilayah jelajah mereka, cheetah membutuhkan area yang sangat luas yakni sekitar 3.800 mil persegi untuk menemukan pasangan dan akhirnya bertahan hidup.
Pemukiman manusia telah memecah habitat mereka, dan sebagian besar kawasan yang telah dilindungi tidak cukup besar untuk menopang populasi mereka. Cheetah juga menghadapi ancaman dari perburuan dan perdagangan satwa liar illegal. Mereka dijual untuk diambil kulitnya atau sebagai hewan peliharaan.
- Mudah Lelah
Kecepatan yang luar biasa dari cheetah berimplikasi pada fisiknya yang cepat lelah. Mereka hanya bisa mengejar mangsa dalam waktu maksimal satu menit saja. Maka tak heran ketika mereka telah berlari dan memangsa mereka akan berbaring dengan nafas tersengal-sengal. Kondisi fisiknya baru bisa pulih setelah 30 menit. Setelah itu ia baru mulai memakan mangsanya.
- Kuat Menahan Haus
Cheetah merupakan hewan yang beradaptasi sangat baik terhadap lingkungan alamnya. Mereka meminum air dalam waktu yang tidak menentu. Empat hari tanpa minum bukanlah hal yang aneh bagi Cheetah. Di Kalahari bahkan mereka bisa bertahan 10 hari tanpa meminum air.
Mereka bisa bertahan dari rasa haus karena dengan mendapatkan cairan dari meminum darah hewan buruan. Dalam kondisi darurat mereka pun akan meminum urin dari mangsanya. Asupan mineral mereka perolah dengan cara menjilati lumpur atau menjilati bulunya setelah berguling-guling di pasir.