Mengenal Burung Frogmouth
Nama burung frogmouth memang kurang populer tapi di alam liar, banyak orang yang salah mengenalinya sebagai burung hantu.
Frogmouth (Batrachostomus cornutus) merupakan spesies burung yang biasanya ditempatkan dalam keluarga Podargidae dari ordo Caprimulgiformes. Mereka biasanya ditemukan di Brunei dan Indonesia. Ia hidup di hutan dataran rendah subtropis atau tropis, hutan bakau, dan hutan pegunungan.
Ada jutaan spesies burung di angkasa. Namun dari sekian banyak jenis burung, kini para ilmuwan memberikan gelar khusus pada burung paruh katak (frogmouth). Setelah sempat dijuluki sebagai burung yang tampak paling malang di dunia dalam sebuah publikasi di jurnal Nature Australia tahun 2004, frogmouth kini disebut sebagai burung paling instagrammable di Bumi menurut sains.
Burung frogmouth termasuk burung nokturnal karena hanya aktif pada malam hari. Mereka disebut frogmouth (mulut kodok) karena memiliki paruh seperti mulut kodok. Mereka memiliki bulu yang terlihat seperti batang kayu yang memudahkan mereka untuk melakukan penyamaran agar terhindar dari ancaman bahaya.
Frogmouth sendiri merupakan burung nokturnal yang masuk keluarga Podargidae. Spesies ini memiliki mata besar, seperti burung hantu dan juga rupa mirip karakter Muppet.
Bayi-bayi burung paruh kodok ini memiliki rupa yang berbeda saat masih kecil, karena memiliki bentuk muka yang menggemaskan serta bulu-bulu lebat yang berwarna cerah. Saat dewasa mereka akan tumbuh sedikit berbeda, paruhnya mulai tumbuh serta terdapat perubahan warna bulu yang menjadi lebih gelap dari sebelumnya.
Burung paruh kodok betina biasanya bertelur hampir 3 buah telur dalam satu musim, baik burung jantan maupun betina memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal menjaga sangkar telur mereka dari ancaman bahaya. Sang jantan mengerami pada siang hari sementara yang betina mengerami di malam hari. Telur akan menetas setelah 28- 32 hari. Jantan dan betina akan menjaga anak mereka dan memberi mereka makan sampai mereka menjadi mandiri. Setelah 25 hingga 35 hari mereka dapat bertahan hidup sendiri.
Bayi burung paruh kodok memiliki suara panggilan saat mereka masih sangat bergantung pada orangtua mereka. Setiap panggilan khusus digunakan untuk jenis kebutuhan tertentu misalnya kelaparan, ketakutan, atau mengekspresikan beberapa kesusahan. Semua panggilan ini unik dan dapat dipahami oleh orang tua mereka. Misalnya, ketika merasa terganggu saat beristirahat, mereka akan membuat suara berdengung seperti lebah sedangkan ketika mereka memiliki ancaman di sekitar mereka, mereka membuat suara melengking. Faktanya, saat malam hari burung-burung ini dapat membuat suara seperti “oom-oom-oom” yang dalam dan konstan dan suara “whoo-whoo-whoo” dengan nada suara yang lebih lembut.
Beberapa faktor estetika berpengaruh meningkatkan foto berada diperingkat yang tinggi. Sebagai contoh, burung dengan bulu biru dan kuning secara konsisten mendapatkan skor lebih tinggi daripada kuning dan hijau. Namun penampilan burung yang unik dan tak biasa juga cenderung mendapatkan peringkat yang tinggi pula, seperti frogmouth ini salah satunya. Selain frogmouth, burung yang memiliki peringkat tinggi lainnya adalah merpati warna-warni dengan bulu dekoratif, turaco zamrud dengan bulu kepala seperti mahkota, dan burung hudih yang juga mengenakan mahkota bulu yang berbeda dan memamerkan bulu khas kontrasnya.
Demikian informasi mengenai burung frogmouth. Semoga bermanfaat!