Cara Adaptasi Penguin
Pinguin adalah jenis burung (aves) yang tidak bisa terbang. Penguin atau pinguin merupakan jenis burung yang memiliki sayap tetapi tidak bisa terbang. Sayap yang dimiliki pinguin digunakan untuk berenang. Penguin dapat berenang dengan cepat.
Sekelompok pinguin diketahui habitatnya di kepulauan Galapagos. Pinguin di kepulauan Galapagos ini merupakan satu–satunya spesies pinguin yang ditemukan di sebelah utara khatulistiwa. Habitat sebagian besar pinguin berada di Kutub Selatan yang terletak di belahan bumi selatan.
Selama ini, banyak orang melihat penguin sebagai hewan yang lucu dan menggemaskan. Terlebih lagi dengan fakta bahwa mereka tidak dapat bertarung dan terbang layaknya satwa liar yang hidup di lingkungan ekstrem semakin menguatkan stigma bahwa penguin adalah hewan yang tidak berbahaya. Namun, mereka rupanya memiliki strategi tersendiri untuk bertahan hidup.Berikut ulasan cara penguin beradaptasi menyesuaikan dengan iklim.
1. Hidup berkelompok
Berkelompok dengan banyak penguin lain adalah strategi bertahan hidup yang paling dikenal luas. Membentuk suatu koloni besar memungkinkan mereka untuk saling merapat guna berlindung dari badai salju yang sangat dingin. Di sisi lain, strategi ini juga berfungsi sebagai perlindungan dalam menghadapi predator yang hidup di wilayah Antartika.
2.Warna bulu hitam untuk menyerap panas sinar matahari
Sebagain warna tubuh pinguin memiliki dominasi warna hitam pada bagian punggung dan kepalanya. Hanya beberapa bagian kecil dari tubuh pinguin yang berwarna putih, kuning, atau yang lainnya. Diketahui bahwa warna terang seperti putih merupakan warna yang memantulkan panas cahaya matahari. Sedangkan warna gelap seperti hitam merupakan warna yang dapat menyerap cahaya matahari dengan baik.
Warna bulu bagian punggung yang gelap pada tubuh penguin dapat menyerap panas Matahari dengan baik. Kemampuan menyerap panas yang baik dari warna tubuh pinguin ini dapat meningkatkan suhu tubuh pinguin. Sehingga, pinguin dapat bertahan di daerah kutub yang sangat dingin.
3.Memiliki lapisan lemak dan bulu rapat untuk menjaga suhu tubuh
Bagian bawah permukaan kulit pinguin terdapat lemak yg tebal. Keberadaan lemak ini membantu pinguin agar tidak merasa kedinginan. Selain itu, penguin juga memiliki bulu yang rapat dan tidak tertembus air atau angin. Bulu tahan air mampu menahan dingin di air yang dapat mencapai suhu di bawah 0 °C. Keberadaan lapisan lemak dan bulu rapat ini membantu tubuh pinguin memiliki suhu tubuh yang cukup untuk bertahan di daerah dingin.
4.Cara Adaptasi Penguin Melalui Bentuk tubuh streamline/ramping
Cara adaptasi penguin berikutnya adalah bentuk tubuh penguin yang ramping atau streamline. Bentuk tubuh yang dimiliki pinguin ini bermanfaat mengurangi drag/hambatan dari air ketika berenang. Sehingga, seekor penguin dapat berenang dengan cepat di air. Kecepatan berenang pinguin bermanfaat untuk mengejar ikan sebagai makanannya. Manfaat lain dari kecepatan berenang yang dimiliki pinguin adalah untuk menghindari pemangsanya seperti anjing laut.
5. Kamuflase
Tubuh yang ditutupi bulu berwarna hitam dan putih membuat mereka mampu berkamuflase dengan baik. Strategi yang sama juga digunakan oleh banyak hewan lain yang memiliki warna tubuh bagian atas jauh lebih gelap dibandingkan bagian bawah.
Penguin memanfaatkan keistimewaan ini untuk bersembunyi dari predator saat berada di laut. Perut yang berwarna putih memungkinkan mereka “menyatu” dengan permukaan laut yang cerah, sementara bulu hitam membuat mereka terlihat seperti “menghilang” ke dasar laut yang gelap.
Itulah beberapa cara penguin dalam beradaptasi pada lingkungan yang dingin.Semoga dapat menambah wawasan.