Perbedaan Tipe-Tipe Diving
Keindahan panorama alam bawah laut Indonesia memang sudah tidak diragukan. Berbagai macam biota laut mulai dari terumbu karang, tanaman laut, ratusan jenis ikan berwarna-warni, membuat sebagian orang penasaran untuk menikmatinya.
Indonesia sendiri memiliki beberapa area diving atau menyelam yang cukup tersohor. Antara lain, Raja Ampat, Pulau Weh, Wakatobi, Kepulauan Banda, Pulau Alor, Kepulauan Derawan, Bunaken, Bali, Pulau Komodo. Juga ada di Togean, Morotai, Teluk Cendrawasih, dan yang paling dekat dari Jakarta adalah Kepulauan Seribu.
Berdasarkan sejarahnya, olahraga ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1960-an. Pada saat itu TNI memiliki kompi Komando Pasukan Katak di mana menyelam menjadi salah satu unsur yang harus dikuasai untuk menjadi TNI. 20 tahun kemudian, diving tidak hanya identik dengan kegiatan yang berkaitan dengan TNI melainkan beralih kepada olahraga dan rekreasi bagi masyarakat.
Apa itu Diving
Diving adalah salah satu kegiatan olahraga yang menggunakan alat bantu agar lebih leluasa bergerak dan bernapas di dalam air. Adapun perlengkapan dan peralatan khusus yang harus digunakan seperti tabung oksigen, kacamata renang dan baju selam.
Olahraga ini tidak diperuntukkan bagi mereka yang hanya ingin coba-coba, dibutuhkan lisensi agar mereka bisa terhindar dari mara bahaya. Sebabnya, dibutuhkan teknik dan alat khusus untuk membantu manusia selama proses diving dilakukan.
Jenis-Jenis Diving
1. Free Diving
Jenis yang pertama dan paling banyak dilakukan adalah free diving.
Sesuai dengan namanya, menyelam bebas adalah penyelaman yang dilakukan secara bebas tanpa memerlukan bantuan alat pernafasan khusus.
Meski demikian, terkadang ada penyelam bebas yang menggunakan alat bantu kaki katak dan mask menyelam.
Jenis kegiatan menyelam ini tetap memerlukan sertifikat sehingga tidak semua orang bisa melakukannya dengan mudah.
Biasanya, menyelam bebas ini juga akan ditemani dengan instruktur khusus supaya kegiatan menyelam menjadi lebih aman.
2. Scuba Diving: Menggunakan Alat Bantu Pernapasan
Scuba diving merupakan jenis kegiatan menyelam yang paling mudah didefinisikan. Scuba sendiri merupakan singkatan dari Self Contained Underwater Breathing Apparatus, yang diterjemahkan secara langsung menjadi ‘Perangkat Bernapas Bawah Air yang Berdiri Sendiri’.
Itu adalah istilah lama yang berarti kombinasi antara tangki oksigen dan regulator. Jadi, kalau menyelam dengan bantuan tangki udara dan bernapas melalui mouthpiece yang terhubung dengan tangki tersebut, maka namanya sedang melakukan scuba diving.
Namun, perlengkapan scuba diving bukan hanya tangki udara dan regulator aja, bro. Tapi juga membutuhkan diving mask untuk melihat di dalam air, fin untuk membantu dorongan, dan Bouyancy Control Device untuk membantu daya apung.
Selain itu, juga akan membutuhkan pelindung dari exposure, seperti rash guard untuk menyelam di daerah tropis, wetsuit untuk di daerah beriklim sedang, dan dry suit untuk daerah dingin.
3. Skin Diving: Menyelam Lebih Santai
Skin diving sendiri merupakan kombinasi dari freediving dan snorkeling. Skin diver biasanya berada di permukaan air, menikmati lanskap laut sembari bernapas melalui snorkel. Sesekali, skin diver akan menyelam ke bawah dan melihat ikan atau terumbu karang dari dekat.
Skin diving juga nggak membutuhkan sertifikat tertentu, tetapi siapapun yang ingin melakukannya harus menguasai teknik berenang dan menyelam yang memadai. Peralatan yang digunakan biasanya adalah mask, snorkel, dan wetsuit, tergantung dari suhu air yang diselami.
4. Drift Diving
Drift diving adalah jenis scuba diving yang direncanakan untuk memungkinkan penyelam mengikuti arus laut yang mengalir di sekitar mereka. Dengan cara ini, mereka dapat dengan cepat melalui lokasi penyelaman tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak energi karena arus membawa mereka mengikuti alirannya.
Drift diving sendiri menjadi salah satu yang favorit karena penyelam bisa bersantai dengan mengikuti kemana arus laut akan pergi. Akan tetapi perlu diingat dibutuhkan kewaspadaan karena arus bawah laut kadang-kadang bisa beruubah. Hal yang harus diperhatikan yaitu, memiliki pemahaman yang baik tentang navigasi bawah air sebelum melakukan drift dive.
5. Deep Diving
Penyelaman dalam ini dilakukan di jarak lebih dari 18 meter di bawah permukaan laut. Dengan jenis diving yang ini, penyelam akan merasakan sensasi menjelajah lautan dan kemungkinan akan menemukan seperti bangkai kapal, dasar laut, atau makhluk tertentu yang hanya hidup di kedalaman yang sangat dalam di bawah air.
Namun itu semua tergantung lokasi juga di mana kamu melakukan penyelaman dalam. Tentu saja, tipe penyelaman deep diving bukan penyelaman mudah yang bisa dilakukan oleh seorang pemula. Penyelaman yang dalam membutuhkan banyak perencanaan, pengalaman, dan kepercayaan diri.
6. Night Diving
Dengan penyelaman malam hari atau night diving, penyelam akan mendapatkan petualangan l seperti melihat ubur-ubur bercahaya, bioluminesensi (emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup karena adanya reaksi kimia tertentu), dan jenis kehidupan laut lainnya yang hanya muncul saat matahari terbenam.
7. Wreck Diving
Jenis diving ini adalah dimana penyelam akan merasakan sensasi menjelajahi bangkai-bangkai kapal yang sudah karam dan tenggelam di bawah air. Disana, penyelamah bisa melihat kondisi terkini kapal dengan segala elemen yang masih tersisa.
Bangkai kapal yang sudah lama biasanya akan membuat sebuah eksosistem bawah laut untuk karang, ikan, dan tumbuhan yang sangat indah. Perpaudan tersebut membuat wreck diving semakin diminati karena ekosistem ini dibuat dengan jangkau waktu yang tidak sebentar.