Burung yang Terancam Punah.
Burung Pekakak adalah burung air berukuran sedang.
Burung pekakak memliki warna biru kehitaman dari dahi hingga leher.
Bercampur padat dengan bintik-bintik horizontal berwarna biru zamrud, punggung berwarna biru zamrud, dan perut berwarna coklat kastanye. Bagian atas kepala memiliki bintik-bintik horizontal berwarna terang, mulut dan kaki berwarna merah kemerahan.
Dari kejauhan burung pekakak terlihat seperti burung pelatuk, karena bulu di punggung dan mukanya berwarna biru zamrud. Makanan burung pekakak terutama ikan tetapi juga memakan krustasea dan berbagai serangga air. Terdapat 15 spesies dan 48 subspesies.
Ada 3 spesies di Tiongkok: burung pekakak berkepala tutul, burung pekakak bertelinga biru, dan burung pekakak biasa. Spesies yang terakhir cukup umum dan tersebar luas. Tidak peduli seberapa luas penyebarannya, ia tetap memiliki habitat yang diinginkan. Mereka mendiami perairan seperti semak belukar atau hutan yang jarang, sungai, sungai kecil, danau, dan saluran irigasi yang jernih dan berarus lambat. Mereka kesepian dan biasanya hidup menyendiri di dahan atau bebatuan dekat air.
Makanannya terutama ikan kecil dan juga memakan krustasea, berbagai serangga air dan larvanya, serta katak kecil dan sejumlah kecil tumbuhan air. Selain itu, skill memancingnya sangat kuat. Kingfisher mempertahankan penglihatan yang sangat baik setelah menyelam ke dalam air. Karena setelah matanya masuk ke dalam air, ia dapat dengan cepat mengatur kontras sudut pandang yang disebabkan oleh cahaya di dalam air.
Namun, beberapa spesies burung cantik tersebut merupakan hewan kelas dua yang dilindungi di tanah air. Di antara burung pekakak telinga biru dan burung pekakak paruh bangau termasuk dalam daftar satwa nasional kelas dua yang dilindungi.
Karena merupakan burung yang langka dan cantik, maka pasti memiliki makna simbolis yang unik. Burung yang cantik ini melambangkan perdamaian dan kemakmuran, burung pekakak merupakan simbol panen yang subur dan keberuntungan. Apalagi burung pekakak melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan.
Oleh karena itu, rumah bergaya Tionghoa seringkali memiliki pola burung pekakak dan teratai yang menyatu, karena teratai melambangkan persahabatan murni antar manusia, dan burung pekakak berarti keberuntungan.