Fakta Menarik Tentang Paus
Selama berabad-abad, paus membangkitkan rasa penasaran banyak orang dan menjadi misteri. Keberadaannya juga sekaligus menginspirasi manusia untuk dijadikan bahan tulisan, film, dan berbagai penelitian.
Sebagai salah satu hewan laut terbesar di dunia dengan segala keunikannya, tentunya rasa penasaran ini wajar adanya.
Pada dasarnya paus masuk kategori Cetacea, kelompok mamalia yang hidup tanpa tungkai belakang dan bergerak dengan mengandalkan pergerakan ekor secara vertikal. Satwa Cetacea meliputi semua jenis paus, lumba-lumba, pesut, dan porpois.
Untuk membedakan jenisnya, paus diidentifikasikan dalam dua kelompok besar yaitu paus bergigi (Odontoceti) dan paus balin (Mysticeti) yang tak bergigi.
Paus dapat ditemukan di seluruh lautan utama di dunia, dari Samudra Arktik dan Antartika sampai ke wilayah perairan tropis dalam dan sekitar pusat khatulistiwa.
Paus bukan ikan
Masih banyak orang salah kaprah terhadap paus yang diyakini sebagai ikan. Paus bukan ikan tapi mamalia. Hal ini bisa dibuktikan dari karakteristiknya sebagai mamalia yaitu berdarah panas, melahirkan dan menyusui anaknya, menghirup oksigen, bertulang keras, dan berambut meski sedikit.
Paus bukan ikan karena tidak bertelur dan, tidak bernapas menggunakan insang. Paus mengandung 9-15 bulan, melahirkan, dan betinanya menghasilkan kelenjar susu untuk sang bayi. Paus juga bernapas dengan paru-paru. Ibu paus menyusui bayinya bisa langsung dari puting susu atau dengan cara menyemprotkan susu ke mulut bayi.
Susu paus memiliki konsentrasi lemak 35-50 persen sehingga teksturnya kental seperti pasta gigi. Berbeda dengan paus, hiu adalah ikan. Hiu bertelur, tulangnya ringan dan fleksibel, bernapas dengan insang, dan tidak menyusui anaknya. Selain paus, mamalia laut lainnya adalah anjing laut, singa laut, dugong, berang-berang laut, dan bahkan beruang kutub.
Hewan penyerap karbon terbesar
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Plosone pada 2010, Tim ahli biologi kelautan dipimpin Andrew J Pershing baru-baru ini menemukan bahwa paus, terutama paus besar, berperan penting dalam menangkap karbon dari atmosfer (Roman dll, 2014).
Selama hidupnya, seekor paus dapat menangkap dan menyimpan karbon rata-rata menyerap 33 ton CO2 yang terakumulasi dalam tubuhnya sebelum bangkai mereka tenggelam ke dasar laut. Ini jauh lebih besar dibandingkan sebatang pohon yang hanya menyerap hingga 48 pon CO2 setahun.
Paus bisa menahan nafas selama 20 menit
Rata-rata, paus bisa menahan nafas selama 20 menit. Paus sperma memiliki sistem pernapasan paling efisien, memungkinkan mereka meahan nafas selama 90 menit di bawah air. Akan tetapi paus berparuh cuvier ini memegang rekor menahan nafas terlama di bawah air selama 138 menit.
Muntah paus berharga miliaran
Muntah paus atau ambergris merupakan emas mengambang yang langka dan berharga. Ambergris berasal dari paus sperma, tetapi tidak bisa didapatkan dari paus hidup. Jadi harta karun ini baru bisa didapatkan dari paus yang sudah mati dan terdampar dengan jumlah yang hanya lima persen dari bangkainya. Muntahan paus ini dapat menghasilkan aroma untuk dijadikan parfum. Baunya digambarkan manis, musky, dan memiliki aroma earthy.
Harganya pun tak main-main. Salah satu penjualan ambergris termahal adalah Rp43 miliar untuk 80 kilogram. Muntahan paus tersebut ditemukan oleh tiga nelayan di Oman yang menemukan ambergris di lepas pantai Qurayat di timur laut Oman tahun 2016. Muntahan paus ini sungguh berharga karena kelangkaannya.
Hewan bersuara paling keras
Paus dikenal karena memiliki ‘nyanyian’ yang khas. Dan suara yang paling keras dimiliki oleh paus sperma atau Paus Kepala Kotak (Physeter macrocephalus) berupa serangkaian bunyi “klik” yang bisa mencapai 230 db selama 15 sampai 30 milidetik dan dapat tetap terdengar ke paus sperma sejauh 10 mil.
Sedangkan Paus biru dapat menghasilkan bunyi yang keras mencapai hingga 188 db yang dapat didengar sampai jarak hingga 500 mil di bawah air. Paus biru di tepi pantai Sri Lanka dilaporkan telah berkali-kali membuat “lagu” dengan empat not yang berlangsung selama dua menit. Karena sejauh ini fenomena tersebut tidak ditemui di antara populasi lain, peneliti meyakini bahwa nyanyian tersebut merupakan ciri khas subspesies B. m. brevicauda.
Hewan terbesar di dunia
Paus biru (Balaenoptera musculus) diyakini sebagai hewan terbesar di dunia yang pernah diketahui. Paus yang masuk dalam subordo paus tidak bergigi (paus berbalin) bisa mencapai panjang lebih dari 33 meter dan massa tubuh tercatat sebesar 181 ton.
Ada tiga subspesies paus biru yaitu Balaenoptera musculus musculus di Atlantik Utara dan Pasifik Utara, B. m. intermedia di Samudera Selatan, dan B. m. brevicauda (juga disebut paus biru kerdil) di Samudeera Hindia dan Samudera Pasifik Selatan. B. m. indica yang hidup di Samudra Hindia mungkin merupakan subspesies lain.
Makanan pokok paus biru adalah sejenis udang yaitu krill dan memakan copepoda dalam jumlah kecil. Paus biru dewasa dapat memakan krill sebanyak 40 juta per hari.
Paus berimigrasi untuk mencari makan dan kawin
Makanan paus berlimpah di daerah di mana airnya dingin selama berbulan-bulan musim panas, paus bermigrasi ke tempat-tempat ini. Pada akhir musim gugur ketika air menjadi terlalu dingin dan makanan menjadi langka, mereka melakukan perjalanan ke daerah yang lebih hangat untuk kawin dan berkembang biak.