Grapefruit Tak Selalu Aman
Dalam bahasa Indonesia, grapefruit disebut dengan limau gedang. Buah ini merupakan hasil persilangan antara jeruk bali dan jeruk biasa, jadi grapefruit termasuk salah satu buah sitrus.
Grapefruit merupakan buah asal Barbados, sebuah pulau di Karibia, dan menjadi buah yang cukup populer di Amerika Serikat. Grapefruit atau buah dari keluarga jeruk memiliki bagian dalam yang serupa dengan jeruk Bali. Di Indonesia, buah ini belum cukup populer dibandingkan dengan jeruk-jeruk dari berbagai daerah seperti Medan dan Pontianak.
Meski demikian, grapefruit disebut sebagai salah satu jeruk yang mengandung banyak manfaat untuk tubuh, seperti serat dan vitamin C. Belum lagi dengan warnanya yang unik, seperti ungu dan kuning, buah ini menarik untuk dikonsumsi. Sejumlah penelitian telah mengaitkan konsumsi grapefruit dengan penurunan berat badan, pencegahan tekanan darah tinggi, hingga perlindungan kulit dari sinar matahari.
Meski begitu, grapefruit juga bisa membahayakan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu. Grapefruit mengandung furanocoumarin, yang menghalangi enzim ini. Akibatnya zat obat mungkin terserap terlalu banyak atau malah hanya sangat sedikit ke dalam aliran darah Anda. Obat mungkin mengendap di tubuh Anda terlalu cepat atau terlalu lama. Obat yang dipecah terlalu cepat tidak akan sempat bekerja. Di sisi lain, obat yang tinggal terlalu lama di dalam tubuh dapat berubah menjadi racun yang menyebabkan komplikasi berbahaya.
Obat-obatan yang berisiko dapat berinteraksi dengan grapefruit antara lain adalah Zocor dan Lipitor untuk menurunkan kolesterol, Nifediac dan Afditab untuk menurunkan tekanan darah, serta beberapa obat penghilang rasa sakit seperti oxycodone. Obat-obatan lain adalah obat anti infeksi, anti kanker, obat jantung dan obat infeksi saluran kemih.
Dengan mengenal apa itu grapefruit serta bahayanya jika dikonsumsi bersama obat-obatan tertentu, Anda diharap bisa lebih waspada. Pasalnya, efek sampingnya yang bisa berakibat fatal. Semoga informasi ini bermanfaat