Rusa Sika
Rusa sika, juga dikenal sebagai Cervus nippon, memiliki bulu cokelat kastanye dengan bintik putih menyerupai bunga plum pada musim panas, dan bulu cokelat asap dengan bintik putih yang lebih samar pada musim dingin.
Rusa jantan memiliki tanduk yang kokoh di kepalanya, biasanya dengan empat cabang.
Rusa sika hidup di pinggiran hutan dan daerah padang rumput pegunungan. Di Inggris, habitat mereka meliputi berbagai area seperti hutan daun lebar, rawa, rawa garam, dan pulau-pulau. Mereka aktif terutama pada pagi dan sore hari, dan pola hunian mereka dapat berubah sesuai dengan musim.
Pada musim semi, rusa sika kebanyakan ditemukan di lereng yang semi-terlindungi, mengonsumsi cabang dan daun muda dari pohon dan semak seperti ek, chestnut, blueberry, hawthorn liar, elm tanah, dan tanaman herbal lainnya yang baru tumbuh. Pada musim panas dan musim gugur, mereka beralih ke pinggiran hutan di lereng yang teduh, terutama memakan tanaman menjalar dan herbal seperti kudzu, heshouwu, ginseng mingdang, stroberi, dan sebagainya.
Saat musim dingin tiba, mereka cenderung menyukai buah matang, biji-bijian, serta berbagai jenis lumut dan lumut di lereng yang terkena sinar matahari hangat, atau tanaman seperti sawi dan gandum di dasar gunung. Pada siang hari, mereka suka bertengger di lereng yang terkena sinar matahari dengan rumput yang tinggi, sementara pada malam hari mereka bertengger di bagian tengah atau atas lereng.
Rusa sika sangat waspada, lincah, dan memiliki pendengaran serta penciuman yang sangat baik. Meskipun penglihatannya sedikit lemah, mereka cenderung pemalu dan mudah ketakutan. Berkat kaki yang panjang dan ramping, serta kuku yang runcing, mereka dapat berlari dengan cepat dan melompat dengan kuat, terutama dalam mendaki lereng curam, melompat jarak yang besar secara berkelanjutan, dan menjaga kecepatan yang ringan dan lincah.
Rusa jantan dewasa umumnya hidup sendirian dan melakukan migrasi jarak pendek pada musim panas dan musim dingin, dan mereka memiliki wilayah tertentu yang mereka pertahankan, terutama selama musim kawin. Ketika terjadi perselisihan, tanduk dan kuku sering digunakan sebagai senjata utama.
Rusa sika dewasa biasanya berkembang biak sekali dalam setahun, dengan jantan kawin dengan beberapa betina dari bulan September hingga Oktober setiap tahun. Betina mengandung selama sekitar 30 minggu dan melahirkan dari bulan Mei hingga Juni tahun berikutnya, dengan satu anak rusa per kandungan. Populasi rusa sika di Jepang besar dan terus meningkat, sementara populasi mereka di Asia Timur tetap stabil.