Semua Tentang Tembikar
Seni tembikar atau pottery sudah dikenal sejak berabad-abad silam. Dekorasi antik ini tersebar luas ke seluruh dunia. Terdiri dari benda-benda yang terbuat dari tanah liat dan dipanaskan dalam suhu tinggi.
Meliputi peralatan rumah tangga, hingga hiasan interior rumah. Pottery mudah dijumpai dalam bentuk pot atau wadah silinder.
Pengertian Tembikar
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), tembikar adalah barang dari tanah liat yang dibakar dan berlapis gilap atau porselen. Untuk masyarakat Jawa, biasanya menyebut ini sebagai “gerabah”, padahal sebenarnya tembikar dan gerabah itu ada perbedaannya meskipun bentuknya hampir sama.
Maka dari itu, tembikar dapat disebut sebagai produk hasil kombinasi dari pasir kuarsa, batu mineral, dan tanah liat murni yang dibentuk sedemikian rupa kemudian dipanaskan dengan kisaran suhu sekitar 1.100 hingga 1.250 derajat Celcius. Biasanya, tembikar akan dilapisi dengan porselen supaya tampilannya tampak lebih halus dan sedap dipandang mata. Tak jarang pula tembikar akan ditambahi ukiran-ukiran yang memiliki filosofi tersendiri.
Pada dasarnya, kerajinan tradisional ini merupakan suatu bentuk karya manusia yang bernilai estetis dan fungsional, sehingga menjadi bagian atas aktivitas kebudayaan manusia yang sudah ada sejak zaman dahulu hingga masa sekarang ini. Menurut Koentjaraningrat (1990), mengungkapkan bahwa tembikar termasuk pada teknologi tradisional kebudayaan fisik yang berbentuk wadah.
Umumnya, ada tiga jenis pottery atau tembikar. Antara lain: earthenware, stoneware, dan porcelain. Berikut penjelasan masing-masing jenis tembikar:
1. Earthenware
Jenis tembikar yang pertama adalah earthenware yang sudah eksis sejak 9.000 tahun silam. Biasanya, dibuat dari campuran air dan tanah liat dengan tekstur krim, serta dilapisi glasir.
Apabila tembikar dilapisi glasir bening, maka disebut creamware karena berwarna krem. Sedangkan, tembikar yang dilapisi glasir timah biasanya disebut majolica. Sebagian besar tembikar yang dibuat pada abad ke-20 bersifat tanah suhu tinggi. Sehingga, bisa dipakai memasak atau dimasukkan ke lemari es.
2. Stoneware
Selanjutnya, tipe tembikar kedua adalah stoneware. Teksturnya sangat keras seperti batu, tembus cahaya, dan agak buram. Pada abad ke-19, muncul stoneware yang dikenal sebagai Ironstone di Inggris. Sementara, pada abad ke-20, stoneware semakin bervariasi model dan bentuknya untuk perlengkapan rumah tangga.
3. Porcelain
Dibuat pertama kali di China pada masa Dinasti Tang (618–907 M). Porcelain memakai material kaolin atau tanah liat putih dan batu porcelain. Bahan ini kemudian dicampur dengan tanah liat. Selama pembakaran, porcelain membutuhkan suhu sekitar 1.450° Celcius. Porcelain keras kuat, tetapi sifatnya mudah pecah, kecuali jika dirawat secara khusus.
Proses Pembuatan Tembikar
Proses pembuatan kerajinan tembikar dilakukan dengan tahapan-tahapan yang berurutan. Adapun urutan itu meliputi:
• Menyiapkan bahan berupa tanah liat
• Mengaduk tanah liat dengan dicampur air
• Setelah menjadi adonan, ambil sebongkah besar untuk dibuat bentuk kasar
• Dengan menggunakan kain bentuklah bibir atau pinggiran adonan tersebut menjadi bentuk bulat melingkar
• Jika yang dibuat sejenis periuk, maka ketika pinggiran atau bibir sudah jadi lalu diangin-anginkan. Baru kemudian membuat bagian perut yang terpisah dengan bibir, kemudian setelah jadi perut dan bibir disambung dan diperhalus
• Bila yang dibuat bertelinga dan bertangkak, maka dibuatkan telinga atau tangkai untuk kemudian di tempelkan atau digabungkan dan diperhalus.
• Setelah halus dan diteliti kesempurnaannya kemudian dijemur atau dibakar hingga benar-benar kering
• Langkah terakhir setelah kering adalah dibersihkan. Namun, untuk beberapa daerah ada yang masih menyempurnakannya dengan cat yang berasal dari lumpur.