4 Jenis Jerapah
Jerapah atau zarafah adalah mamalia berkuku genap endemik Afrika dan merupakan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat.
Jerapah sekian lama dianggap sebagai satu spesies. Namun, studi genetika yang dipublikasikan di jurnal Current Biology minggu lalu mengubah anggapan tersebut. Analisis DNA mengungkap bahwa 4 grup jerapah yang selama ini dianggap variasi tak bertukar materi genetika selama ribuan tahun, menunjukkan bahwa mamalia tertinggi di bumi itu terdiri dari 4 spesies. Terungkapnya keempat jenis jerapah itu akan membantu ilmuwan mengembangkan strategi konservasi pada masing-masing jenis. Penelitian jerapah ini diawali oleh proyek konservasi yang dilakukan Girrafe Conservation Foundation. Lembaga itu ingin mengetahui keragaman genetik pada populasi jerapah di Namibia. Pakar genetika dari Senckenberg Biodiversity and Climate Research Center, Axel Janke, melakukan analisis pada DNA mitokondria (bagian sel yang menghasilkan energi) dan DNA inti.
Dan berikut ini jenis jerapah di Dunia yang dapat anda kenali:
1. Jerapah Masai
Jenis jerapah berikutnya memiliki nama ilmiah Giraffa Camelopardalis tippelskirchii dan memiliki nama umum Jerapah Masai alias Maasai Giraffe atau ada yang menyebutnya sebagai jerapah kilimanjaro. Ia menjadi salah satu subspesies jerapah terbesar di Dunia. Jerapah masai berasal dari Afrika timur, dan jenis ini sering kali ditemukan di Kenya tengah dan selatan serta ada juga yang di Tanzania. Hewan ini memiliki bercak yang khas, tidak teratur, bergerigi, kemudian memiliki benjolan di bagian dahi yang cukup besar, dimana biasanya itu ada di sapi.
2. Jerapah Somalia
Untuk nama internasionalnya yakni Reticulated Giraffe, dimana ia merupakan salah satu subspesies jerapah tanduk asli Afrika. Dan untuk tempat tinggalnya berada di Somalia, Ethiopia selatan dan juga Kenya Utara, berada di sabana, hutan, dataran banjir musiman dan hutan hujan. Di alam liar ditemukan hewan ini jumlah populasinya sekitar 8.500 ekor, dan jerapah ini bisa melakukan kawin selang dengan spesies jerapah lainnya, entah itu ketika diletakkan dalam penangkaran bersama atau mungkin ketika bersentuhan dengan populasi spesies lain di alam liar. Jerapah somalia dan jerapah Rothschild sejauh ini menjadi jenis yang paling umum berada di kebun binatang. Dimana untuk cirinya memiliki bintik besar, poligonal, berwarna hati yang digariskan oleh jaringan garis putih-cerah, dan terkadang blok merah tua menutupi bagian kakinya.
3. Jerapah Kordofan
Jerapah berikut memiliki nama ilmiah Giraffa Camelopardalis Antiquorum dimana spesies berikut telah ditemukan di Kamerun Utara, Selatan Chad, Republik Afrika Tengah, dan sebagian ada di Sudan Barat juga. Akan tetapi jenis jerapah berikut ada beberapa sedikit permasalahan terkait populasinya sendiri. Dimana sebenarnya dikatakan kalau populasinya yang ada di Kamerun Utara menjadi paling akhir dari jenis tersebut. Akan tetapi “Jerapah Afrika Barat” yang berada di kebun binatang Eropa sebenarnya merupakan jerapah Kordofan semuanya. Spesies berikut termasuk menjadi golongan yang berukuran kecil karena memiliki ketinggian relatif antara 5 – 6 meter saja untuk ukuran dewasa. Sedangkan bintik-bintiknya cenerung tak beraturan di bagian kaki dalamnya. Berdasarkan laporan data yang disampaikan masih ada sekitar 2.000 ekor secara total kehidupannya di alam liar, sehingga ini belum termasuk dalam kebun binatang ataupun penangkaran. Namun populasinya semakin terancam karena banyaknya pemburu liar yang mengambil kulit dijadikan sebagai barang mewah serta daging untuk konsumsi.
4. Jerapah Afrika Selatan
Bercak berbentuk bundar atau tutul-tutul, beberapa di antaranya membentuk pola seperti bintang. Latar belakang bercak warna coklat muda yang terang. Bercak atau tutul bisa sampai ke bagian telapak kaki. Habitat: Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, dan Mozambik.
Demikian informasi mengenai jenis jerapah yang perlu anda ketahui. Semoga bermanfaat!