Mengenal Awan
Awan di langit berwarna putih dan halus seperti kapas, sangat menarik untuk dipandang maupun diabadikan dalam bentuk foto.
Awan terbentuk dari proses penguapan air yang ada di permukaan bumi oleh sinar matahari. Pemanasan permukaan air yang ada di bumi –seperti laut, danau, sungai− oleh sinar matahari menyebabkan air berubah wujud dari bentuk cair menjadi gas. Gas ini akan menguap dan terangkat naik ke atmosfer. Proses terangkatnya uap air ke atas persis sama seperti uap air dari proses merebus air. Ketika air dipanaskan maka air akan berubah menjadi uap air, kemudian uap air terangkat dan ‘menghilang’ ke atas.
Ketika sampai di lapisan atmosfer yang lebih tinggi, uap air mulai mengembun dan kembali ke bentuk semula menjadi partikel titik air yang sangat kecil. Awan yang terlihat di langit adalah merupakan kumpulan dari jutaan bahkan milyaran partikel titik air. Jutaan partikel air tersebut menyebarkan sinar matahari secara merata, sehingga awan terlihat berwarna putih. Meskipun terlihat seperti kapas yang lembut dan nyaman, awan tentu saja tidak dapat menopang tubuh atau benda apapun yang dijatuhkan di atasnya.
Awan yang terbentuk dari uap air sangat ringan dan dapat bergerak jika tertiup oleh angin. Seperti yang diketahui, benda yang ringan pasti dengan mudah goyah dan berpindah-pindah apabila ada pengaruh angin yang datang. Sama seperti hal lain, awan juga dipengaruhi oleh hukum yang bersifat universal di bumi, yaitu gravitasi. Jadi, awan itu tidak hanya melayang di udara, secara perlahan akan jatuh ke bawah. Meskipun jatuh ke bawah, bukan berarti suatu saat awan bisa kita sentuh langsung ya karena berada di darat. Awan dapat terdorong kembali ke langit karena adanya konveksi yang disebabkan oleh panas matahari. Singkatnya, daratan yang dipanaskan oleh matahari menghasilkan udara panas yang akhirnya mendorong awan ke atas lagi.
Warna awan dapat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya jumlah uap atau butiran air yang dikandung. Jika uap air yang dikandungnya sedikit, maka kumpulan uap air ini dapat memantulkan semua cahaya sehingga awan terlihat berwarna terang atau putih. Awan yang terbentuk dari uap air sangat ringan dan dapat bergerak jika tertiup oleh angin. Seperti yang diketahui, benda yang ringan pasti dengan mudah goyah dan berpindah-pindah apabila ada pengaruh angin yang datang. Awan juga terdiri dari 3 jenis menurut bentuknya. Pertama ada awan kumulus, awan ini bentuknya bergumpal-gumpal dengan bagian dasar yang horizontal atau mendatar. Yang kedua ada awan stratus, bentuknya tipis dan tersebar luas hingga menutupi langit secara merata. Dan jenis awan yang ketiga adalah awan sirrus, bentuknya halus dan berserat seperti bulu ayam, jenis awan yang ini tidak dapat menimbulkan hujan.
Jika awan adalah kumpulan partikel titik air, maka dapat dipastikan awan memiliki berat yang bisa diukur nilainya. Salah satu estimasi berat awan dijelaskan dari nilai kepadatan awan sekitar 0,5 gram per meter kubik. Jika dimisalkan terdapat awan sebesar 1 kilometer kubik, maka berat awan diperkirakan mencapai 500.000 kilogram atau sekitar 551 ton. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis –atau kerapatan− materi awan dengan massa jenis udara kering di bawahnya. Seperti minyak yang mengapung di atas air, terjadi karena massa jenis air lebih besar –lebih rapat− dibandingkan massa jenis minyak.
Demikian informasi mengenai awan. Semoga bermanfaat!