Pertimbangan Sebelum Menikah
Menikah bagi sebagian pasangan merupakan tujuan dari hubungan asmara yang mereka bina selama berpacaran. Momen sakral yang ditandai dengan pengucapan janji kepada Tuhan tersebut juga tak hanya sekadar mengikat dua insan menjadi satu, tapi lebih dari itu.
Kehidupan pasca menikah pun akan diwarnai oleh hal-hal baru yang menantang serta tak terduga. Akan ada pertengkaran, pengorbanan, serta masalah-masalah lainnya yang mungkin bisa saja menggoyahkan keutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, jangan sampai kamu salah dalam memilih orang yang akan menjadi pendamping hidupmu. Pada dasarnya, pernikahan sekali dalam seumur hidup adalah impian bagi semua orang.
Memutuskan untuk menikah bukan hanya karena romantisme. Ada yang mengatakan, kamu harus sudah ‘penuh’. Maksudnya adalah, telah siap dari berbagai segi. Nah, untuk memiliki kesiapan ini tentunya, kamu telah melakukan pertimbangan yang matang saat memutuskan untuk menikah.
Kira-kira apa saja yang perlu kamu pertimbangkan sebelumnya? Simak selengkapnya!
1. Pilihan yang mantap
Menyatukan dua kehidupan yang berbeda, dengan pembawaan masing-masing yang berbeda pula bukan perkara mudah. Semua orang bisa menerima kelebihan. Tapi, tidak semua orang bisa mentoleransi kekurangan.
Untuk memutuskan menikah, kamu berdua harus dapat menerima kedua-duanya. Baik kelebihan, maupun kekurangan calon pasangan. Lantas, pastikan juga bahwa kamu telah menaruh keyakinan yang penuh bahwa, si dia adalah pilihan yang terbaik.
Kamu akan mengarungi kehidupan bersama. Bukan dalam waktu yang singkat saja. Tapi, untuk puluhan tahun kedepan dan seterusnya. Jika masih dipenuhi dengan keraguan, sebaiknya jangan buru-buru memastikan. Karena pernikahan memerlukan komitmen dan mental yang kuat.
2. Kesamaan visi-misi
Di awal hubungan, biasanya semua terasa indah. Namun, seiring waktu, kamu pasti pernah mengalami perbedaan pandangan dengan pasangan. Karena itu, sebelum menikah, coba samakan tujuan kamu dengan pasangan. Mulai dari hal kecil seperti membuat aturan dalam rumah, pembagian peran sebagai pasangan, rencana memiliki anak, sampai hal yang mungkin tidak terduga seperti perceraian. Pastikan kamu dan pasangan punya tujuan yang sama.
3. Mengenal keluarga besarnya
Mungkin kamu tak asing lagi dengan kalimat "Ketika kamu menikah dengan seseorang, berarti kamu juga 'menikahi' keluarganya." Kalimat ini secara tersirat menjelaskan bahwa ketika kamu memutuskan menikah dengan pasanganmu, berarti kamu juga harus siap untuk menjadi bagian dari keluarga pasanganmu itu, begitupula sebaliknya pasanganmu. Kamu serta pasanganmu harus bisa melebur dan berbaur ke keluarga pasangan agar tercipta sebuah ikatan dan juga rasa keakraban. Rasa cinta yang kuat dari kedua keluarga bisa mendukung kebahagian hubunganmu dengan pasangan, lho.
4. Keuangan
Lebih tepatnya, mengatur keuangan. Terutama, kamu dan pasangan memiliki penghasilan. Apakah tetap mengelola masing-masing dan saling bantu, atau menggabungkannya menjadi satu.
Salah satu ide yang terbaik adalah kamu bisa membuka rekening bersama dengan pasangan. Kapan dimulainya, terserah keputusan bersama. Jadi, keuangan benar-benar menjadi satu. Tentunya, tanpa hitung-hitungan, siapa yang memiliki penghasilan lebih besar.
Manfaat dari rekening keluarga ini akan sangat terasa ketika telah berumah tangga. Tidak akan ada kesulitan saat mendadak butuh, juga jika harus berhadapan dengan situasi yang membutuhkan birokrasi rumit, yang dibutuhkan dalam mengelolanya adalah kejujuran dan saling percaya.
5. Anak
Kehadiran si kecil akan menyempurnakan kehidupan rumah tangga berdua nantinya. Orangtua kamu dan si dia juga mungkin mengharapkan generasi penerus keluarga. Pastinya, hal ini juga perlu dipertimbangkan terutama kamu dan pasangan sama-sama aktif dalam karir atau usaha.
Kamu dan pasangan harus mampu mengatur waktu untuk mengasuh si buah hati. Bagaimana perencanaannya kelak, kalau kalian sama-sama memiliki kesibukan. Sebab, pembagian perhatian dan waktu untuk anak harus berjalan adil.
6. Rencana masa depan
Kamu juga wajib mendiskusikan rencana masa depan dengan pasangan. Misalnya, rencana tempat tinggal dan urusan pekerjaan setelah menikah.
Jika suatu saat nanti di antara kalian mendapatkan pekerjaan yang jauh dari rumah, diskusikanlah keputusan apa yang akan dibuat. Apakah pasanganmu mau diajak berpindah ke tempat tinggal yang dekat dengan kantor atau akan menjalani pernikahan jarak jauh. Apa pun keputusannya, jangan lupa untuk mempertimbangkannya secara matang!