Jenis Burung Cekakak
Burung cekakak memang ada hubungan kekerabatan yang dekat sekali dengan raja udang atau burung tengkek, udang merah, pekaka, cekakak hutan, serta cekakak pita. Keseluruhannya merupakan keluarga Alcedinidae yaitu kelompok burung kingfisher.
Penamaan burung cekakak yang mengandung unsur kata “udang” tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk dan warnanya yang mirip dengan udang. Burung ini ukurannya kecil dengan berbagai kombinasi warna cerah seperti orange, biru, dan putih. Warna dominan tubuhnya lebih banyak dihiasi oleh warna orange, mirip seperti seekor udang segar yang baru ditangkap.
Burung cekakak sering terlihat di alam liar di sekitaran sungan atau danau. Pakan utamanya yaitu berupa hewan-hewan kecil di darat seperti tikus, ular, kadal, katak, serta serangga. Wilayah persebarannya, meliputi: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.
Simak jenis-jenis burung cekakak selengkapnya!
1. Cekakak belukar - White throated kingfisher (Halcyon smyrnensis)
Berukuran agak besar (27 cm), berwarna biru dan coklat. Dagu, tenggorokan dan dada putih, kepala, leher dan sisa tubuh bagian bawah coklat. Mantel, sayap dan ekor biru terang berkilau, penutup sayap atas dan ujung sayap coklat tua. Iris coklat tua, paruh dan kaki merah. Lincah. Pemburu yang ribut di lahan terbuka, sungai, kolam, dan pantai. Di Sumatera mengunjungi lahan terbuka di dekat air, sampai ketinggian 455 m. Di Jawa Barathanya beberapa kali, termasuk catatan sebuah sarang. Di Sumatera, menggantikan cekakak sungai sebagai raja udang yang umum di lahan pertanian. Makanannya antara lain serangga besar, tikus, ular, ikan dan katak. Juga memakan burung passerine migran yang kelelahan yang lewat di kawasan terotori berburunya.
2. Cekakak-pita Numfor / Cobalt Paradise Kingfisher (Tanysiptera carolinae Schlegel)
Jenis burung cekakak selanjutnya dinamakan burung cekakak-pita numfor. Nama numfor diambil dari nama pulau habitatnya di kawasan Teluk Cendrawasih, Papua. Schlegel mengklasifikasikan burung ini pertama kali pada tahun 1871 dengan nama latin Tanysiptera carolinae.
Ukuran burung cekakak-pita numfor sekitar 36 cm sampai dengan 38 cm. Ukuran yang cukup besar untuk jenis cekakak. Perbedaan burung ini dengan cekakak biasa yaitu warna tubuhnya yang ada di bagian bawah. Hampir semua bulu di bagian bawah tubuh burung ini berwarna biru. Kaku dan tungkainya berwarna kuning terang.
Penyebaran burung ini ada di kawasan endemik Pulau Numfor, Teluk Cendrawasih, Papua. Di pulau indah ini, burung cekakak-pita numfor biasanya akan mendiami kawasan vegetasi pantai.
3. Cekakak rimba - Forest kingfisher (Halcyon macleayii)
Jenis burung cekakak ini ukurannya sedang, dengan panjang tubuh kurang lebih 20 cm. Untuk tubuh bagian bawah dan kerahnya warnanya putih. Kemudian pada bagian mahkota warnanya biru. Terdapat dua tipe burung cekakak rimba, diantaranya penetap serta migran.
Perbedaan keduanya dapat diamati dari warna tubuh di bagian punggung. Burung penetap punya warna punggung biru terang, sedangkan burung migran biru kehijauan.
Cekakak rimba penetap persebarannya di sejumlah kawasan hutan di kawasan timur Papua. Kemudian jenis burung cekakak ini dapat ditemukan di wilayah selatan Papua, dan juga di wilayah tenggara Maluku.
4. Cekakak jawa - Javan kingfisher (Halcyon cyanoventris)
Burung berukuran sedang (25 cm), berwarna sangat gelap. Dewasa kepal, cokelat tua, tenggorokan dan kerah coklat. Perut dan punggung biru ungu, penutup sayap hitam, bulu terbang biru terang. Bercak putih pada sayap terlihat sewaktu terbang. Remaja, tenggorokan keputih-putihan. Iris coklat tua, paruh dan kaki merah. Tersebar luas dan tidak jarang di lahan terbuka dekat dengan air bersih, sampai pada ketinggian 1000m di jawa dan Bali. Telah hilang dari beberapa tempat yang sering dikunjungi. Bertengger pada cabang rendah pohon yang terisolasi atau pada tiang di lahan rumput yang terbuka. Memburu serangga dan mangsa lain. Jarang sekali berburu di atas air. Lebih pendiam dibanding cekakak sungai.
5. Cekakak biru putih (Halcyon diops)
Memiliki nama lain todiramphus diops yang pada tahun 1800 an diberi nama latin halcyon diops oleh temminck. Daerah persebarannya ada di kawasan Indonesia bagian utara seperti Maluku, Halmahera, Tidore, Ternate, Damar dan Morotai. Banyak dijumpai pada hutan mangrove dan tepi pantai.
Ciri dari burung ini adalah memiliki ukuran tubuh yang sedang antara 19-21 cm, warna pada kepala biru kehitaman dengan bintik kekang putih besar, tunggir dan punggung berwarna biru menyala, pada bagian bulu yang lain berwarna putih terang, pada dada dan leher terdapat warna biru melintang.