Manfaat Buah Grapefruit
Grapefruit merupakan satu di anatara buah yang berasal dari keluarga jeruk. Buah ini cukup mirip dengan jeruk bali. Meski belum terlalu populer di Indonesia, grapefruit memiliki kandungan nutrisi yang dapat menyehatkan tubuh.
Buah grapefruit berbentuk bulat selayaknya jeruk lainnya, namun memiliki ukuran yang lebih besar dan memiliki warna merah pada dagingnya. Rasanya yang manis dan sedikit asam menjadikannya buah favorit bagi beberapa kalangan.
Seperti halnya berbagai jenis jeruk lainnya, grapefruit dapat dinikmati dengan berbagai cara, mulai mengonsumsinya secara langsung atau diperas dan diminum ekstraknya.
Dengan kandungan nutrisinya seperti, vitamin C, vitamin A, dan berbagai macam mineral seperti potasium dan juga natrium, buah ini sering dikonsumsi sebagai penghalang berbagai jenis penyakit. Kandungan vitamin C yang cukup kaya pada grapefruit juga dapat membantu kamu terhindar dari flu dan demam, karena dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Simak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari buah grapefruit ini selengkapnya!
1. Mencegah pertumbuhan kista
Salah satu komponen penting dalam buah grapefruit adalah flavonoid yang disebut naringenin. Falvonoid ini terbukti bisa mencegah pertumbuhan kista. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Pharmacology menunjukkan bahwa naringenin secara efektif mencegah pertumbuhan kista pada ginjal dan beberapa jenis sel kanker.
Meski begitu, penelitian juga menunjukkan bahwa naringenin tak bisa mencegah munculnya kista atau tumor melainkan hanya menghambat pertumbuhannya.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Manfaat grapefruit lainnya adalah turut menjaga sistem kekebalan tubuh berjalan dengan baik. Hal ini diperoleh dari kandungan vitamin C nya yang tinggi sehingga mampu melindungi sel-sel dari bakteri dan virus berbahaya. Selain itu, vitamin A yang terdapat di dalam grapefuit telah terbukti membantu melindungi terhadap tubuh terhadap peradangan dan beberapa penyakit menular. Grapefruit juga menyediakan sejumlah kecil vitamin B, seng, tembaga dan zat besi–yang semuanya bekerja bersama dalam tubuh untuk meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
3. Mengandung antioksidan
Seperti halnya kebanyakan buah segar lainnya, grapefruit mengandung sifat antioksidan yang cukup banyak berkat kandungan vitamin C dan beta karoten dalam grapefruit.
Antioksidan yang terkandung dalam buah ini dapat menghindarkan kerusakan sel akibat dari radikal bebas. Selain itu beta karoten dapat membantu menghindarkan tubuh terkena berbagai penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
4. Mengatasi insomnia
Sebagai salah satu buah dengan kandungan tryptophan, manfaat grapefruit sangat baik untuk mengatasi gangguan tidur, seperti insomnia.
Tryptophan adalah salah satu dari banyak asam amino yang ditemukan dalam makanan yang mengandung protein.
Di dalam tubuh, asam amino digunakan untuk membuat protein tetapi memiliki fungsi lain, yaitu menghasilkan molekul-molekul penting.
Dikutip dari studi di International Journal of Biochemistry & Cell Biology, tryptophan akan diubah tubuh menjadi molekul pembentuk hormon serotonin.
Nantinya, ini dapat memengaruhi pola tidur dan hormon melatonin yang memicu kantuk dan berperan dalam mengatur siklus tidur.
Untuk itu, manfaat grapefruit mampu mengatasi insomnia. Perlu dipahami, insomnia bukan hal yang bisa dianggap sepele. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai sebab. Apabila tidak segera diatasi dapat mengganggu suasana hati, menurunkan produktivitas, memicu masalah perilaku, mengganggu konsentrasi keesokan harinya, serta dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
5. Menurunkan risiko diabetes
Salah satu manfaat grapefruit yang tak boleh diremehkan adalah menurunkan risiko diabetes. Grapefruit adalah buah dengan indeks glikemik rendah sehingga tidak akan mengancam kestabilan gula darah. Indeks glikemik adalah acuan untuk mengetahui seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Sebuah riset membuktikan, grapefruit mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 karena buah ini mengandung naringin, yakni senyawa yang dipercaya mampu menyaingi kemampuan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan toleransi glukosa pada pasien diabetes tipe 2.