Jenis-Jenis Rusa
Rusa, sambar, atau menjangan (bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae.
Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler (tanduk rusa), yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa pengecualian). Ada sekitar 42 spesies rusa di seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok rusa dunia lama yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae; serta kelompok rusa dunia baru, Hydropotinae dan Odocoilinae.
Ciri khas rusa paling mudah dikenali adalah antler atau disebut tanduk rusa. Bukan tanduk biasa seperi halnya tanduk domba. Tanduk rusa ini tumbuh dari jaringan hidup berupa tulang padat yang umumnya dimiliki rusa jantan yang setiap tahunnya berganti tanduk. Hal ini karena tanduk rusa merupakan jaringan hidup yang paling cepat tumbuh di muka bumi. Tanduk juga merupakan senjata penting bagi rusa. Dengan tanduknya rusaa menjaga diri dari serangan musuh. Kadang-kadang hanya melihat tanduknya seekor pemangsa akan meninggalkan rusa seorang diri.
Ada jenis rusa apa saja di dunia ini? Ayo simak selengkapnya!
1. Rusa Timor
Rusa timor merupakan rusa tropis terbesar kedua setelah rusa sambar. Di Indonesia, rusa ini memiliki sub-spesies paling banyak. Berat rusa timor antara 40-120 kg, tergantung pada sub-spesiesnya.
Berdasarkan perbandingan ukuran kekerasan ranggah, rusa timor asal Pulau Jawa memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan rusa timor dari daerah lainnya. Rusa timor di Maluku memiliki berat badan sekitar 30-40% lebih kecil dari rusa Jawa. Warna rambut bervariasi antara coklat kemerahan hingga abu-abu kecoklatan. Tekstur rambut rusa timor jauh lebih halus dibandingkan dengan rusa sambar.
Berikut adalah sub-spesies Rusa Timor di Indonesia:
o Cervus timorensis timorensis (P. Timor, P. Rote, P. Semau, P. Kambing, P. Alor, P. Pantar)
o Cervus timorensis russa (P. Jawa)
o Cervus timorensis maccassaricus (P. Sulawesi)
o Cervus timorensis floresiensis (P. Lombok, P. Flores)
o Cervus timorensis jonga (P. Muna, P. Buton)
o Cervus timorensis moluccensis (Kep.Maluku, P. Halmahera, P. Banda, P. Seram)
2. Rusa Bawean
Rusa bawean merupakan spesies endemik yang hanya dapat ditemukan di Pulau Bawean, Gresik, Jawa timur. Satwa ini aktif pada malam hari (nokturnal). Rusa bawean bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 60-70 cm dengan berat 50-60 kg dan panjang tubuh sekitar 140 sentimeter. Motif totol pada tubuhnya akan memudar seiring bertambahnya umur. Jika dilihat sekilas bagian bahunya mirip dengan kijang namun sebenarnya bahu rusa bawean lebih rendah pada bagian depan. Di sekitar matanya terdapat warna putih terang. Pada usia muda tanduk rusa hanya tampak seperti benjolan kemudian akan tumbuh menjadi 3 cabang tanduk pada usia 20-30 bulan (rusa jantan).
Jumlah populasi rusa bawean sangat sedikit di alam liar yaitu hanya berkisar 200-500 ekor individu dewasa. IUCN Red List memasukan satwa ini dalam kategori critically endangered (kritis). Perburuan menjadi ancaman terbesar bagi eksistensi rusa jenis ini.
3. Rusa Kutub
Spesies rusa terbesar kedua di dunia adalah rusa kutub (Rangifer tarandus). Mereka biasanya terkenal sebagai rusa terbang yang konon menarik kereta seluncur Santa Claus. Di Eropa mereka disebut reindeer, sedangkan di Amerika Utara mereka disebut caribou. Ukuran mereka mencapai 1,3 m hingga ke bahu, panjang 2,1 meter, dan berat hingga 240 kg.
Salah satu keunikan rusa kutub adalah mereka satu-satunya spesies rusa yang jantan maupun betinanya sama-sama memiliki tanduk. Dilansir Live Science, mereka diduga sebagai salah satu hewan pertama yang didomestikasi manusia, karena mereka didomestikasi sejak 2.000 tahun lalu.
4. Kijang
Kijang atau Muntiacus muntjak merupakan salah satu rusa asli Indonesia. Kijang merupakan salah satu dari 4 jenis rusa yang dimiliki Indonesia selain rusa bawean, rusa timor, dan rusa sambar. Khusus di Indonesia, kijang dapat ditemukan mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali hingga Lombok.
Jenis rusa yang asli Indonesia ini, bersama anggota genus Muntiacus lainnya, dipercaya sebagai jenis rusa tertua. Kijang berasal dari Dunia Lama dan telah ada sejak 15 – 35 juta tahun yang silam.
Pada masa sekarang, muncak hanya dapat ditemui di Asia Selatan dan Asia Tenggara, mulai dari India, Srilanka, Indocina, hingga kepulauan Nusantara. Beberapa jenis diintroduksi di Inggris dan sekarang banyak dijumpai di sana.