Fakta Beruang Kutub
Beruang kutub merupakan salah satu megafauna yang banyak dikenal orang. Siapa pun pasti mengenal spesies beruang satu ini. Mereka tinggal di Kutub Utara, merupakan karnivor terbesar di dunia, dan suka makan anjing laut.
Habitat beruang kutub tidak hanya di Kutub Utara, namun juga di negara-negara yang mengelilingi Lingkaran Arktik, yaitu Amerika Serikat (Alaska), Kanada, Greenland, dan Norwegia (Svalbard).
Es adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari mamalia besar ini. Cara beruang kutub beradaptasi adalah dengan memiliki dua lapisan bulu dan lapisan lemak yang tebal.
Lapisan tersebut akan membantu hewan lucu ini hangat meski dalam suhu -37 derajat Celsius. Ketika cuaca berubah sangat dingin dan berangin, beruang kutub akan menggali lubang-lubang perlindungan di tepi salju untuk meringkuk.
Adaptasi beruang kutub lainnya adalah berkamuflase terhadap mangsanya dengan bulunya yang berwarna putih. Selain itu, melakukan hibernasi untuk mengurangi energi saat musim dingin.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut fakta lainnya tentang beruang kutub.
1. Bukan Pemburu yang Baik
Meskipun sekitar setengah dari hidup beruang ini dihabiskan untuk berburu makanan, perburuan mereka jarang berhasil.
Mangsa utama terdiri dari anjing laut bercincin dan anjing laut berjanggut, yang mereka buru dengan berbagai cara membobol sarang anak anjing, menunggu di lubang atau di tepi air, atau menguntit anjing laut.
Selain menangkap anjing laut, beruang ini juga akan mengais bangkai atau menetap untuk mamalia kecil, burung, telur, dan tumbuh-tumbuhan.
2. Tidak Akan Pernah Bertemu Penguin
Banyak orang yang mengira bahwa beruang kutub dan penguin adalah "teman" karena sama-sama tinggal di kutub. Namun, secara alami keduanya gak akan bisa saling ketemu karena masing-masing hidup secara eksklusif di bagian Bumi yang berbeda. Beruang kutub di Kutub Utara, sedangkan penguin di Kutub Selatan.
3. Tahan Tidak Makan Berbulan-bulan
Dalam masa hibernasi dan tidak ada mangsa terdekat yang bisa dimangsa, beruang kutub bisa tidak makan sampai berbulan-bulan, lho. Bahkan beruang kutub betina yang sedang hamil bisa tidak makan sampai 8 bulan!
Hibernasi yang dilakukan beruang kutub ini dilakukan untuk menurunkan metabolisme agar energi lebih hemat dipakai. Jadi, mereka tidak mudah lapar dan bisa tahan tidak makan lebih lama.
4. Jarang Menyerang Manusia
Beruang kutub ini diketahui jarang menyerang manusia. Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Wildlife Society Bulletin mengkatalogkan 73 serangan beruang kutub yang dikonfirmasi antara tahun 1870 dan 2014, termasuk 20 kematian.
Para peneliti menemukan bahwa beruang jantan yang stres nutrisi paling mungkin menyerang manusia dan sebagian besar serangan adalah predator, yang berarti beruang itu membunuh untuk dimakan.
5. Hewan yang Bersih
Beruang kutub harus menjaga bulunya tetap bersih agar bisa berfungsi sebagai isolator yang baik.
Setelah makan biasanya berung kutub akan membersihkan diri dengan berenang atau berguling di salju.
Tujuan berguling di salju tidak hanya untuk membersihkan diri, melainkan juga untuk menjaga kondisi tubuh mereka tetap dingin. Karena beruang kutub cenderung rentan terhadap panas yang berlebih.
6. Beruang Kutub Biasanya Melahirkan Anak Kembar
Hal ini untuk meningkatkan kemungkinan paling tidak satu anak bisa bertahan hidup sampai dewasa. Makanan gak selalu didapat. Belum lagi suhu lingkungannya yang super dingin.
7. Kaki Beruang Kutub Tahan Gelincir
Bagian telapaknya dilapisi benjolan-benjolan kecil bernama papila. Ditambah dengan cakar dan bulu-bulu yang tumbuh di antara jari kaki, beruang kutub bisa berjalan mantap di atas es tanpa khawatir terpeleset.