Mengenal Macan Tutul
Macan tutul (bahasa Latin: Panthera pardus) atau Harimau Bintang adalah salah satu dari empat kucing besar. Hewan ini dikenal juga dengan sebutan harimau dahan karena kemampuannya memanjat.
Pada mulanya, orang berpikiran bahwa macan tutul adalah hibrida dari singa dan harimau, sehingga muncul nama "leopard" di kalangan peneliti Eropa awal. Macan tutul jawa (P. p. melas) adalah fauna identitas Jawa Barat dan termasuk hewan yang terancam punah di Indonesia.
Subspesies Macan Tutul yang menjadi satwa endemik pulau Jawa ini mempunyai khas warna bertutul-tutul di sekujur tubuhnya. Pada umumnya bulunya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) sebagaimana macan tutul lainnya adalah binatang nokturnal yang lebih aktif di malam hari.
Untuk ciri khas fisik, sebagaimana diulas dalam laman live science.com, macan tutul dideskripsikan sebagai kucing besar berwarna keemasan dengan bintik-bintik (spot) di seluruh tubuhnya. Untuk ukuran, macan tutul memiliki panjang berkisar antara 92 cm hingga 190 cm, untuk betinanya memiliki berat sekitar 21 kg hingga 60 kg, sedangkan pejantannya memiliki berat sekitar 36 kg hingga 75 kg.
Spesies
Ada 9 subspesies dari macan tutul:
1. Panthera pardus delacouri (Macan Tutul Indochina)
2. Panthera pardus fusca (Macan Tutul India)
3. Panthera pardus japonensis (Macan Tutul China utara)
4. Panthera pardus kotiya (Macan Tutul Sri lanka)
5. Panthera pardus melas (Macan Tutul Jawa)
6. Panthera pardus nimr (Macan Tutul semenanjung Arab)
7. Panthera pardus orientalis (Macan Tutul Amur)
8. Panthera pardus pardus (Macan Tutul Afrika)
9. Panthera pardus saxicolor (Macan Tutul Kaukasus, Macan Tutul Asia Tengah, Macan Tutul Persia)
Habitat
Habitat alami macan tutul adalah kawasan hutan dengan tutupan vegetasi yang lebat. Hutan rimba tersebut berada pada ketinggian maksimal 2.500 meter di atas permukaan laut. Meski begitu satwa ini juga mampu bertahan hidup pada lingkungan kering seperti wilayah bercadas ataupun kawasan bersuhu ekstrem.
Jenis binatang yang juga disebut harimau dahan ini harus terus mengupayakan usaha perlindungan diri, khususnya didorong oleh kebutuhan makanan. Bahkan saat ini penemuan macan tutul yang memasuki area perkebunan ataupun pemukiman penduduk sudah menjadi hal yang cukup lazim terjadi.
Persebaran macan tutul di dunia cukup luas, karena tersebar mulai dari wilayah sub-Sahara di Afrika, melintasi kawasan Asia Barat serta Timur Tengah, hingga mencapai Asia Selatan dan juga Asia Tenggara, bahkan ada pula yang hidup di Siberia.
Makanan
Macan tutul adalah binatang yang termasuk dalam kelompok karnivora atau pemakan daging. Binatang yang biasa menjadi mangsa dari keluarga kucing besar ini sangat banyak dan bervariasi. Contohnya adalah monyet, kambing, domba, ular, burung, serangga, impala, kelinci, hyrax, gazel, jackel, duiker, wildebeest, elang, binatang pengerat, dan antelop.
Sebagai predator opurtunistik, macan tutul mempunyai cara bertahan hidup yang cukup unik. Satwa ini akan menyerap semua unsur yang mengandung kelembaban dari makanan yang disantapnya. Kelembaban tersebut akan tersimpan di dalam tubuhnya sebagai bantuan untuk bertahan hidup meski tidak minum dalam waktu yang cukup panjang.
Perkembangbiakan
Musim kawin macan tutul berlangsung pada kisaran bulan Agustus sampai bulan Desember. Ketika masa tersebut telah berakhir, biasanya betina akan hamil dalam waktu yang cukup singkat. Setidaknya spesies ini hanya memerlukan waktu antara 90 sampai 125 hari untuk mengandung anaknya yang umumnya berjumlah 2 hingga 5 ekor.
Ketika bayi macan tutul sudah menginjak usia enam sampai delapan minggu, tubuhnya mulai ditumbuhi rambut-rambut halus yang lebat. Warna rambutnya cenderung lebih gelap dan disertai bercak-bercak kabur yang akan membantunya untuk berkamuflase pada saat mulai belajar beraktivitas bersama induknya.
Memasuki usia tiga bulan, bayi macan tutul mulai diajari cara untuk mencari mangsa dengan mengikuti induknya saat berburu. Hingga usianya lebih dari satu tahun atau antara 13 sampai 18 bulan, bayi macan tutul akan tetap tinggal bersama induknya. Kemudian setelah itu mereka dilepas untuk mencari wilayah teritorialnya masing-masing.