Cara Kerja Kincir Angin
Kincir angin adalah sebuah alat yang mampu memanfaatkan kekuatan angin untuk diubah menjadi kekuatan mekanik.
Kincir angin sangat lekat dengan negara Belanda sehingga kerap dijuluki negara kincir angin. Masyarakat Belanda pada awalnya memanfaatkan kincir angin untuk kehidupan sehari-hari seperti memompa air, mengolah gandum, serta memeras minyak. Namun seiring perkembangan zaman, kincir angin dapat menjadi sumber energi alternatif. Setiap negara berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah terobosan yang mampu memanfaatkan energi alam. Mengingat keadaan bumi saat ini semakin panas, membuat energi terbarukan menjadi salah satu solusi untuk mengatasinya. Inovasi yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan kekayaan alam, berupa angin.
Kincir angin modern adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, disebut juga dengan turbin angin. Turbin angin kebanyakan ditemukan di Eropa dan Amerika Utara. Diketahui energi angin berbanding lurus dengan kecepatan dan besar massanya. Sehingga semakin cepat anginnya maka akan semakin besar juga massa angin dan menghasilkan energi listrik. Hingga saat ini fungsi kincir angin berevolusi mulai dari daya pendorong, penyejuk ruangan, menjadi energi listrik, dan sebagainya. Umumnya, kincir angin digunakan dalam Pengangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti siapa penemu kincir angin. Tenaga angin telah lama menjadi perhatian utama manusia. Perkembangan kincir angin dimulai dengan sebuah layar yang memungkinkan angin untuk menggerakkan kapal. Dari sinilah, pengetahuan terus dikembangkan hingga terciptalah alat yang dinamakan kincir angin. Umumnya, kincir angin digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) (PLTB). Kincir angin digunakan untuk mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik. Kincir angin cocok digunakan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil dan memiliki tiupan angin yang kencang serta stabil. Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor.
Secara sederhana, angin yang dihasilkan setiap waktunya digunakan untuk memutar turbin atau kincir angin. Ketika turbin atau kincir berputar, dorongan dari putaran tersebut dapat diteruskan untuk memutar salah satu bagian pada generator yaitu rotor di belakang kincir angin. Kincir angin dapat bergerak karena adanya energi angin yang biasanya digunakan di daerah-daerah dengan tiupan angin kencang. Pada kincir angin, terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya, contohnya baling-baling dan generator. Baling-baling dan generator membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. cara kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang akan memutar turbin atau kincir angin. Kemudian, putaran turbin memengaruhi putaran rotor pada generator yang berada di belakang turbin. Setelah melewati proses perputaran rotor, maka energi listrik dapat dihasilkan. Namun, sebelum digunakan energi listrik akan disimpan ke dalam baterai terlebih dahulu. Nah, energi listrik yang sudah bisa digunakan akan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar.
Demikian informasi mengenai cara kerja kincir angin. Semoga bermanfaat!