Perkembangan Kotak Surat
Kemajuan teknologi tak dimungkiri telah memudahkan manusia dalam banyak hal, termasuk untuk urusan komunikasi.
Dimana surat tak lagi menjadi satu-satunya opsi. Lantas, apa itu artinya surat mulai ditinggalkan? Tidak juga. Nyatanya, surat masih banyak digunakan di seluruh dunia. Nah, mau tahu sejarah panjang surat di dunia?
Surat, jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, bisa diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu maksud secara tertulis. Informasi yang diberikan di dalam surat biasanya berupa pengantar, pemberitahuan, tugas, permintaan, perjanjian, pesanan, perintah, hingga laporan dan putusan.
Sejarah surat di dunia dimulai sekitar tahun 2000 SM. Pada awalnya, surat berisikan dokumen-dokumen pemerintah yang biasa dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain. Baik itu dengan kuda ataupun kereta kuda.
Baru pada abad ke-13, seiring dengan perkembangan bisnis internasional yang semakin meluas, pelayanan pos mulai dikembangkan. Terus dan terus, hingga akhirnya teknologi yang semakin maju membawa kita pada surat udara ataupun surat elektronik.
Seorang Penulis Terkenal
Penemu kotak pos ternyata seorang penulis terkenal asal Inggris. Namanya Anthony Trollope. Karyanya yang paling terkenal adalah novel fiksi yang bercerita dengan latar tempat bernama Barsetshire. Novel-novel Barsetshire adalah serial fiksi pertama di Inggris. Anthony Trollope juga pernah bekerja sebagai editor di suatu majalah.
Pernah Bekerja di Kantor Pos
Saat usianya 19 tahun, Anthony Trollope pernah bekerja sebagai juru tulis di kantor pos Inggris. Suatu hari, ia ditugaskan ke suatu daerah bernama Channel Islands untuk memeriksa kantor pos di sana. Di Channel Islands, ia melihat penduduknya harus berjalan jauh untuk mengirim surat.
Karena itu, ia lalu mengusulkan untuk membangun sebuah kotak di tempat yang strategis, sebagai tempat penduduk menaruh surat-surat yang ingin dikirimkan. Dengan begitu, mereka tidak perlu berjalan jauh ke kantor pos untuk berkirim surat.
Anthony Trollope bukan lah orang pertama yang mencetuskan ide kotak pos. Ia mengusulkan kotak pos di Channel Islands ini, karena ia pernah melihat kotak pos umum sebelumnya di Prancis. Meski bukan orang pertama yang mencetuskan ide, Anthony Trollope lah yang membuat kotak pos menjadi populer sejak tahun 1854.
Bis surat dalam Bahasa Belanda disebut Brievenbus. Memasukkan sepucuk surat ke dalam kotak (bis surat) harus dilengkapi alamat tujuan yang jelas dan perangko sesuai ongkos kirim. Pada jam tertentu kotak surat diambil oleh petugas pos kemudian surat dikumpulkan lalu dicatat, selanjutnya diantar ke alamat tujuan masing-masing. Dulu cukup cantumkan kode pos, sekarang diberi tambahan nomor telepon yang dapat dihubungi.
Seiring berkembangnya zaman mengirim surat dianggap lambat, dan menggunakan email jauh lebih cepat. Padahal tidak selalu demikian. Semua tergantung keperluan. Dahulu orang berkirim surat dengan media kertas, lalu surat digital (email), kemudian SMS (surat-menyurat singkat), sekarang lebih familiar dengan messenger via aplikasi dan media sosial tertentu.
Maka, tidak heran terkadang ada yang bisa membalas pesan via BBM, Line, WA, Line, Messenger tetapi tidak mau/enggan membalas sms, karena mungkin lebih mudah terlihat notifikasinya.
Email membantu menciptakan cara berkomunikasi tersendiri bagi rekanan bisnis yang tidak bisa bertemu langsung. Saat berkomunikasi dengan email. Pakailah nama email yang berkualitas. Nama-nama email yang unik, boleh-boleh saja. Tetapi, nama email yang buruk juga kurang baik untuk menjalin relasi.
Sama seperti email, messenger, chat dan aplikasi lainnya. Surat di masa lalupun adalah sebuah bentuk sarana untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang melahirkan suatu hubungan , hubungan yang akhirnya memberikan keuntungan.