Mengenal Rubah Fennec
Rubah fennec adalah rubah yang paling kecil di antara semua keluarga rubah di dunia.
Rubah Fennec (Vulpes zerda) adalah mamalia jenis rubah paling kecil di dunia. Hewan ini tergolong famili Canidae sebagai hewan terkecil di keluarga tersebut dan nokturnal. Rubah ini terkenal akan rasio tubuh yang unik dengan ciri telinga panjang disertai dengan tubuh yang mungil. Habitat dari rubah ini terdapat di Gurun Sahara dan area lain di sekitar Afrika Utara. Rubah Fennec beradaptasi di kehidupan gurun dengan menggunakan rambut-rambut halus di telinga dan kaki untuk menguraikan panas dari cahaya matahari di siang hari dan menjaga panas tubuh saat terjadi penurunan suhu secara drastis di malam hari. Rambut halus di telinga fennec juga bermanfaat untuk mencari mangsa, sedangkan rambut halus di kaki fennec membantunya untuk berjalan di atas pasir dan menggali untuk membuat sarang bawah tanah.
saat dewasa rubah ini hanya berkembang hingga berat 1,5 kg dan sepanjang 30 cm. Karena punya tubuh ataupun wajah yang menggemaskan, Rubah Fennec kerap kali menjadi hewan peliharaan bagi sebagian orang. Sebagai hewan yang jinak dengan manusia, Rubah Fennec merupakan hewan yang aktif di malam hari. Rubah ini juga mempunyai telinga yang besar, di mana panjang telinga rubah tersebut berkisaran 10 - 15.24 cm. Rubah Fennec juga mempunyai bulu yang panjang, lembut, dan tebal dan warnanya berkisar dari krem kemerahan hingga coklat kekuningan hingga hampir putih. Bagian bawahnya berwarna putih bersih, dan ekornya lebat dengan ujung hitam.
Saat terlahir Fennec terlihat sangat imut dengan matanya yang masih tertutup rapat hingga berusia 11 hari. Fennec juga terlihat menyerupai anjing Chihuahua karena masih berkerabat dekat dengan ras anjing tersebut. Ditambah lagi telinga besar dan tubuhnya yang sangat kecil. Tidak sampai perawakannya saja yang bikin gemas, Fennec juga mampu mengeluarkan suara unik. Mulai dari gonggongan, geraman, lolongan, hingga suara menyerupai kucing. Rata-rata, telinganya ini panjangnya 15 sentimeter. Telinga rubah fennec bukan hanya berfungsi untuk mendengarkan suara mangsa yang ada di bawah tanah. Telinga rubah fennec ini bertugas melepaskan panas tubuhnya dan menjaga agar suhu tubuh rubah fennec tetap dingin. Rubah fennec juga dikenal dengan nama 'rubah gurun'. Ini karena ia tinggal di wilayah gurun di Afrika Utara, Sinai, dan semenanjung Arab. Di alam liar, rubah fennec bisa hidup selama 10 tahun. Di penangkaran ia bisa hidup selama 13 tahun. Rubah ini bukanlah binatang yang suka menyendiri. Ia selalu berkumpul dengan kelompok kecil. Kelompok ini bisa berisi 10 ekor rubah fennec.
Saat berada di alam liar, Rubah Fennec memakan segala macam serangga (khususnya belalang), hewan pengerat kecil, kadal, burung, dan telurnya. Mereka juga akan mengkonsumsi akar, buah-buahan dan daun, yang membantu mereka agar tidak dehidrasi. Hingga saat ini, keseluruhan jumlah populasi rubah fennec belum diketahui. Akan tetapi, rubah tersebut tidak terancam punah, sehingga banyak orang yang ingin memeliharanya. Di pasaran Indonesia, kamu hanya cukup menyiapkan kocek mulai Rp15 juta hingga Rp90 juta untuk bisa mengadopsi hewan menggemaskan tersebut.
Demikian informasi mengenai rubah fennec. Semoga bermanfaat!